Page 104 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 104
Pembimbing karir harus memahami tingkat kemampuan
yang dibutuhkan oleh orang yang bekerja di berbagai bidang,
karena banyak pekerja yang bekerja di bawah tingkat
kemampuan dan potensi mereka. Pembimbingan karir
bukan hanya mengetahui pekerjaan, tetapi juga memahami
kepribadian, mengetahui sistem nilai yang ada, dan mampu
membantu anak menghubungkan citra dirinya dengan
pengetahuan tentang pekerjaan. Pembimbing karir juga harus
menguasai informasi tentang pekerjaan dan secara konstan
harus mempelajari kebutuhan tenaga kerja dan perubahan
yang terjadi dalam pekerjaan.
Di sekolah tertentu, bimbingan karir sering diabaikan
oleh pihak sekolah. Seharusnya ada usaha agar para siswa
melakukan kontak dengan orang-orang yang sudah memilih
berbagai macam karir. Kesempatan untuk melihat antusiasme
dan kesenangan orang-orang di berbagai macam karir
sangatlah penting. Orang tua umumnya merupakan sumber
informasi yang sempurna. Aspek lain dalam bimbingan
karir adalah mempelajari kapan harus mengikuti arus dan
kapan harus mempertanyakan sesuatu untuk mempengaruhi
terjadinya perubahan. Pembelajaran tersebut sangatlah
penting untuk kemandirian dan penyesuaian diri nantinya.
Sekolah menengah merupakan tempat dimana konseling
karir umumnya terjadi. Konseling karir biasanya dilakukan
oleh konselor dalam situasi formal, yaitu administrasi dan
interpretasi tes, menyiapkan tes masuk perguruan tinggi, dan
sebagainya. Konselor merupakan orang yang paling tidak bias
karena pelatihan dan tanggung jawabnya terhadap sekolah
dan siswa dapat membantunya menjadi objektif dan realistis.
Meskipun begitu, guru kelas juga memegang peranan penting
dalam mengarahkan perilaku dan memberikan informasi
tertentu, karena guru kelas sangat memahami kesempatan
yang ada dan menyadari tekanan dari rumah, perusahaan, dan
universitas.
Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir 91