Page 104 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 104

Masyarakat suku Dayak Kalimantan  Tengah meyakini
             keberadaan mitos burung  Enggang sebagai jelmaan dari
             pangkalima burung  (panglima burung), dan percaya terhadap
             hal-hal yang mistis tentang burung  enggang yang merupakan
             burung keramat bagi masyarakat Suku Dayak. burung enggang
             adalah perwujudan dari panglima burung. Panglima burung atau
             pangkalima burung merupakan dari makhluk gaib, yang akan
             datang jika  wilayah  Kalimantan  terancam.  Contohnya ketika
             tragedi Sampit, perang antar suku Dayak dengan suku Madura
             yang menyebar kebeberapa wilayah di Kalimantan  Tengah,
             banyak wujud masyarakat yang tidak dikenal datang membantu
             dan melindungi masyarakat suku Dayak.

                 Bahkan banyak saksi mata yang melihat Mandau (senjata
             khas suku Dayak) terbang menebas leher suku Madura tanpa ada
             yang melihat siapa yang memegang senjata tersebut. Dan anehnya
             Mandau dapat mengetahui seseorang yang berdarah Madura atau
             bukan. Dipercaya salah satu makhluk gaib yang hadir adalah
             Panglima Burung yang merupakan perwujudan burung enggang.
             selain ketika wilayah Kalimantan  Terancam, tapi ketika suatu
             wilayah akan diberkati dengan hasil tani dan perikanan yang
             berlimpah, maka burung enggang akan mengitari sebuah daerah
             tersebut. Selain  sebagai motif batik, burung  enggang sebagai
             falsafah hidup masyarakat suku Dayak, dan digunakan sebagai
             simbol pelindung dibagian atap kantor atau rumah biasanya
             menggunakan simbol burung enggang sebagai penolak bala dan
             menjaga anggota keluarga dan warga dari segala mara bahaya.















                         Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... |  91
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109