Page 90 - Penanganan Pasca Panen
P. 90

83




                                                                Gambar  59.    Tanaman  Obat  Dari
                                                                Rimpang:  Rimpang  Kunyit  (Sumber:
                                                                http://tanamanobatq.
                                                                blogspot.co.id/2015/01/daftar-jenis-
                                                                tanaman-obat-akar-atau-rimpang.html











                             Bentuk  dari  rimpang  umumnya  tidak  beraturan,  sehingga  agak  sedikit
                        menyulitkan  dalam  proses  pengolahan  pascapanen,  terutama  pencucian.  Pada

                        tahap awal, rimpang dicuci setelah panen (kadar air diperkirakan sekitar 85-90%),
                        diiris-iris dengan ketebalan 7-8 mm. Setelah dijemur atau kering (kadar air sekitar

                        7-12%), ketebalan bahan menjadi 5-6 mm dengan kehilangan berat sekitar 60 –

                        70%. Pada waktu penjemuran dengan matahari, bahan dijaga agar jangan sampai
                        menumpuk terlalu tinggi, tetapi diratakan. Untuk pengeringan matahari, sebagai

                        alas penjemuran sebaiknya menggunakan anyaman dari bambu, lamporan, lantai
                        penjemur  atau  tikar.  Bila  pengeringan  menggunakan  pemanas  mekanik  seperti

                        oven,  agar  diperhatikan  suhu  oven  dijaga  tidak  melebihi  50°C,  supaya  minyak
                        atsiri  yang  terkandung  di  dalamnya  tidak  banyak  yang  menguap.  Setelah

                        pengeringan,  simplisia  bisa  dikemas  menggunakan  karung  plastik  atau  wadah

                        yang kedap udara untuk menjaga kestabilan kadar airnya. Bila cara pengeringan
                        dilakukan  tidak  benar,  akan  mengakibatkan  terjadinya  face  hardening  pada

                        simplisia yang dihasilkan, yaitu bagian luar dari bahan sudah kering sedangkan
                        bagian dalamnya masih basah. Hal ini disebabkan oleh irisan rimpang yang terlalu

                        tebal  dan  suhu  pengeringan  yang  terlalu  tinggi  menyebabkan  penguapan  air  di

                        permukaan  bahan  lebih  cepat  dibandingkan  difusi  air  dari  dalam  bahan  ke
                        permukaan,  sehingga  permukaan  bahan  menjadi  keras  dan  dapat  menghambat

                        pengeringan.  Untuk  rimpang  yang  mengandung  senyawa  kurkuminoid,  seperti
                        temulawak  dan  kunyit  sangat  peka  terhadap  sinar  ultra  violet,  sehingga  bila

                        dikeringkan  dengan  sinar  matahari  sebaiknya  ditutup  dengan  kain  hitam  atau

                        menggunakan alat pengering  yang menggunakan  penutup plastik/kaca berwarna
                        hitam.
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95