Page 91 - Penanganan Pasca Panen
P. 91
84
Dari beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa pengeringan oven
menghasilkan simplisia berwarna lebih cerah dan permukaannya berwarna jingga
kekuningan, sedangkan simplisia hasil pengeringan sinar matahari berwarna gelap
dan terinfeksi jamur putih. Dalam upaya memberikan penampakan yang menarik
pada rimpang, dalam proses pengolahan bisa dilakukan blansing ataupun
bleaching. Blansing dilakukan menggunakan air panas tujuannya untuk
mematikan enzim-enzim yang aktif sehingga tidak terjadi pencoklatan pada irisan
rimpang. Pertama-tama disiapkan air yang telah di panaskan pada suhu 90-95ºC,
kemudian dimasukkan irisan rimpang sebesar 300 sampai 350 g dalam setiap 1 L
air. Rebus selama 5 sampai 10 menit sambil diaduk dengan perlahan. Setelah
selesai rimpang segera diangkat dan ditiriskan baru dikeringkan. Untuk proses
bleaching pada irisan rimpang menggunakan kapur sirih, pertama kapur sirih
sebanyak 15-30 % dimasukkan ke dalam air sebanyak 1 liter, kemudian diaduk-
aduk sampai semua kapur larut. Larutan ini dibiarkan di dalam wadah tertutup
selama 4 sampai 8 jam sehinga padatan yang tidak larut mengendap. Cairan jernih
air kapur sirih dipisahkan dan digunakan untuk perendaman rimpang. Irisan
rimpang dimasukkan ke dalam larutan jernih kapur. Perendaman dilakukan
selama semalam, kemudian irisan rimpang ditiriskan untuk selanjutnya di
keringkan. Akan tetapi dari segi kandungan senyawa kimia yang terdapat di
dalamnya akan menghasilkan pengaruh yang tidak baik. Kerugian akibat di
bleaching adalah berkurangnya kandungan minyak atsiri, kurkuminoid, karena
kurkuminoid sangat peka terhadap air kapur, dan dari reaksi tersebut akan
menghasilkan asam ferulat.
Diagram alir pengolahan tanaman obat yang berasal dari rimpang dapat dilihat
pada Gambar 60.