Page 94 - Penanganan Pasca Panen
P. 94
87
Penyimpanan simplisia termasuk salah satu faktor yang cukup penting
dalam penanganan pascapanen tanaman obat. Simplisia bersifat sangat
higroskopis dan mudah mengalami perubahan enzimatis serta mutu akibat adanya
pengaruh oksigen, kelembaban, suhu dan cahaya. Pengaruh oksigen dari udara
menyebabkan simplisia mudah teroksidasi, perubahan yang terlihat sangat jelas
adalah perubahan warna dan bau dari simplisia tersebut. Suhu dan kelembaban
yang tinggi dari lingkungan ruang penyimpanan dapat menyebabkan kadar air
simplisia akan meningkat. Untuk simplisia yang mempunyai kadar air di atas 12%
pada saat penyimpanan, dapat menambah aktivitas enzim dan merupakan media
yang cukup baik bagi pertumbuhan jamur. Akibat adanya pertumbuhan jamur atau
reaksi enzimatik, dapat menguraikan kandungan senyawa aktif dan senyawa kimia
lainnya yang terdapat di dalam simplisia. Bila terjadi proses penguraian secara
tidak terkontrol akan mengakibatkan pembusukan pada simplisia. Jika spesies
yang berbeda disimpan secara bersama dapat menimbulkan aroma yang berbeda
dan tidak sesuai dengan aroma aslinya. Masing-masing tanaman biasanya
mempunyai aroma yang sangat spesifik, apabila penyimpanannya dicampur,
aroma yang ditimbulkan sudah tidak asli lagi. Pencegahan dan pemberantasan
serangan serangga terhadap simplisia perlu diperhatikan secara lebih serius,
karena pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan, bila salah satu telah
terserang maka simplisia lainnya akan mudah ikut tercemar. Kerusakan hasil
tanaman obat sesungguhnya telah dimulai sejak masa sebelum panen dilakukan,
yaitu ketika tanaman masih berada di lapang. Beberapa serangga (ngengat dan
kumbang) dan jasad renik seperti Aspergillus sp, Fusarium sp dan golongan
khamir yang mencemari pada waktu di lapang, masih dapat berkembang biak
selama masa penyimpanan atau setelah proses pengolahan.
Usaha yang perlu dilakukan terhadap hal tersebut di atas adalah dengan
membersihkan ruang penyimpanan terlebih dahulu sebelum barang dimasukkan,
menambal lubang-lubang yang ada dengan semen, menempatkan barang sesuai
dengan jenisnya dan memberi pembatas diantaranya, serta ventilasi yang baik dan
suhu rendah, karena hama insekta menyukai udara yang lembab dan panas. Bila
telah terjadi serangan terhadap simplisia, dapat dilakukan fumigasi dengan gas,
misalnya etilen dioksida atau metil bromida, dengan obat-obatan yang berbentuk