Page 98 - Penanganan Pasca Panen
P. 98
91
3. Fermentasi
Menurut Sakim et al. (2009), fermentasi merupakan tahap awal dari pengolahan
kakao yang tujuannya untuk mempermudah menghilangkan pulp/selaput lendir,
menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma
dan cita rasa yang enak. Selain itu untuk menghasilkan biji yang tahan terhadap
hama dan jamur (Departemen Perindustrian, 2007). Biji kakao difermentasikan di
dalam kotak kayu berlubang, dapat terbuat dari papan atau keranjang bamboo
(Gambar 63B). Fermentasi memerlukan waktu 6 hari (Gambar 63C). Dalam
proses fermentasi terjadi penurunan berat sampai 25%.
Ada dua cara fermentasi:
a. Fermentasi dengan kotak/peti fermentasi
1) Biji kakao dimasukkan dalam kotak terbuat dari lembaran papan yang
berukuran panjang 60 cm dengan tinggi 40 cm (kotak dapat menampung ± 100
kg biji kakao basah) setelah itu kotak ditutup dengan karung goni/daun pisang.
2) Pada hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan agar fermentasi biji
merata.
3) Pada hari ke 6 biji-biji kakao dikeluarkan dari kotak fermentasi dan siap untuk
dijemur.
b. Fermentasi menggunakan keranjang bambu
1) Keranjang bambu terlebih dahulu dibersihkan dan dialasi dengan daun pisang
baru kemudian biji kakao dimasukan (keranjang dapat menampung ± 50 kg biji
kakao basah)
2) Setelah biji kakao dimasukan keranjang ditutup dengan daun pisang.
3) Pada hari ke 3 dilakukan pembalikan biji dan pada hari ke 6 biji-biji
dikeluarkan untuk siap dijemur.