Page 41 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 41
Karyanti, M.Pd. & Aminudin, S.Pd.
b. Jangan dengarkan kejahatan - sebuah upaya yang dangkal.
Sekolah-sekolah ini mungkin memiliki kebijakan tertulis,
dan kadang-kadang mengundang seorang ahli pembicara
untuk menghibur para siswa (yang menganggapnya sebagai
periode gada dan dengan cepat lupakan). Mereka mungkin
memaksa victim yang kurang dan si bully untuk 'berbicara'
di sekolah kepada seorang guru kantor, fokus pada satu
metode untuk menyelesaikan semua kesulitan, atau
mendisiplinkan bully dengan kata peringatan. Pelatihan
staf, siswa, dan orang tua mereka terbatas. Mereka mungkin
mengembangkan program untuk siswa sementara mem-
bullying staf dan mengabaikan orang tua. Mereka kurang
konsisten di seluruh sekolah, mungkin berurusan dengan
satu tahun tingkat sambil mengabaikan yang lain. Mereka
dapat mengikuti mode atau mode tanpa investigasi yang
tepat.
c. Bicara tidak jahat - tindakan yang konsisten dan efektif
untuk mengurang bullying. Sekolah-sekolah ini menyadari
bahwa bullying terjadi dan membutuhkan kewaspadaan
yang konstan dan kolaborasi antara staf, siswa, orang tua,
dan komunitas mis. polisi, hukum dan media. Sekolah
bergantung pada filosofi, kebijakan, dan programnya
menciptakan budaya dan iklim di mana semua orang
dihargai dan diperlakukan dengan hormat. Mereka
mencerminkan keamanan, kesetaraan dan keragaman.
Mereka menunjukkan kepada semua anak dan keluarga
mereka bahwa bullying tidak bisa diterima. Mereka terus-
menerus meninjau, memantau, dan memelihara program
anti-bullying mereka.
34