Page 169 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 169
penting dalam organisasi masyarakat bumi putera, yang tidak sesuai dengan
statusnya sebagai tahanan dan melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Secara khusus residen P.M. Hooykas memberi nasehat kepada Ir.
Soekarno agar tidak tergoda melalui berbagai hasutan untuk dijadikan
pemimpin atau penasehat dalam berbagai organisasi bumi putera. Ia harus
mewaspadai bahayanya sejak awal karena bila tidak ia baru akan sadar bila
sudah berada dalam suatu posisi yang tidak dikehendaki oleh pemerintah.
Sehubungan dengan hal ini, Residen menunjukkan kepadanya sifatnya
yang militant dalam organisasi keagamaan, Muhammadiyah. Dikhawatirkan
organisasi Muhammadiyah akan terbawa menjadi organisasi politik.
Akhirnya Residen Bengkulu menyampaikan kepada Ir. Soekarno
bahwa penempatannya di Bengkulu diharapkan menjadi titik balik bagi Ir.
Soekrno untuk menjadi lebih baik dan memperingatkan kepadanya agar
berhati-hati agar supaya ia tidak kehilangan apa yang telah diperolehnya. Ir.
Soekarno berjanji akan memperhatikan peringatan ini dan ia meminta agar
memperingatkan kepadanya bila tanpa disengaja dia melakukan sesuatu
yang tidak sesuai dengan statusnya saat itu, yaitu sebagai tahanan.
Pada hari yang sama Residen Hooykas mengundang Hadji Mohamad
Joenoes Djamaloedin dan Jahja, sebagai utusan dan ketua Muhammadiyah.
Residen meminta agar tidak mempersulit posisi Ir. Soekarno dengan
memberinya kedudukan dan memberikan posisi penting atau bahkan memimpin
organisasi, yang bila ditinjau dari segi kemanusiaan tidak akan ditolaknya.
Tentang keanggotaan Ir. Soekarno dalam Muhammadiyah ditegaskan lebih
lanjut bahwa pemerintah tidak merasa keberatan, asalkan tidak menjadikan
Muhammadiyah sebagai tempat kegiatan utamanya. Dengan demikian bila
Soekarno berhenti dari keanggotaannya hal itu adalah atas keputusannya
sendiri. Para tokoh yang hadir menyetujui kesepakatan itu.
Sejak peristiwa itu, peranan Ir. Soekarno dalam organisasi Muhammadiyah
selalu dipantau oleh pemerintah melalui aparat-aparatnya. Mengingat
bahwa Ir. Soekarno masih tetap aktif dalam organisasi ini, kembali pejabat
K.H. Ahmad Dahlan [167]