Page 168 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 168

ini, perlu disampaikan adanya  kenyataan bahwa jumlah anggota Parindra
                   dan organisasi bumi putra  lainnya di kalangan pegawai kantor pemerintah
                   meningkat.

                           Dari peristiwa tersebut, terlihat bahwa posisi Ir. Soekarno dalam
                   semua kehidupan politik termasuk juga di kalangan anggota Muhammadiyah,
                   sangat menonjol. Mungkin tidak ada alasan pemerintah kolonial  mengambil
                   tindakan khusus, namun perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
                   Aktivitas Ir. Soekarno di Bengkulu telah dilaporkan oleh Residen Bengkulu
                   P.M. Hooykas    kepada Gubernur Jenderal di Batavia dilampiri dengan
                   surat dari Kontrolir Bengkulu Seloema tertanggal 17 September nomor 57/
                   rahasia, yang akan diikuti laporan lebih lanjut tentang Ir. Soekarno. Laporan
                   ini dan berita-berita lebih lanjut dalam laporan politik-polisionil dari kepala
                   Onderafdeeling ini selama bulan Agustus dan September  1938, dikirimkan
                   kepada Gubernur Jenderal. Dilaporkan bahwa Residen P.M. Hooykas telah
                   memanggil Ir. Soekarno Anda, memberinya alasan untuk memanggil Ir.
                   Soekarno untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
                       Dalam pertemuan dengan Ir. Soekarno yang berlangsung pada 14
                   September, dihadiri juga  oleh kepala pemerintah daerah  dan residen-
                   sekretaris, Residen ingin menunjukkan posisinya kepada Ir. Soekarno. Pada
                   mulanya residen berencana untuk mengadakan pembicaraan empat mata
                   dengannya, akan tetapi banyak permintaan dari pejabat lainnya yang ingin
                   ikut serta dalam pertemuan itu karena luasnya cakupan kegiatan Ir. Soekarno
                   dalam organisasi bumi putera.  Permintaan dari para pejabat lainnya itulah
                   yang akhirnya memutuskan residen untuk bertemu dengan Ir. Soekarno
                   bersama-sama dengan pejabat pemerintah lainnya.  39
                       Dari hasil pertemuan itu dikatakan bahwa Pemerintah Daerah  Bengkulu
                   masih memberikan toleransi kepadanya berdasarkan laporan yang diterima
                   oleh residen tentang aktivitas Ir. Soekarno. Pemerintah membenarkan bahwa
                   timbul kekhawatiran bahwa dalam waktu singkat dia akan menempati posisi
                   39   Lihat Surat Residen Bengkulu P.M. Hooykas kepada Gubernur Jenderal tertanggal 19
                       Oktober 1938, nomor 208/GE yang bersifat rahasia, yang merupakan koleksi Nationaal
                       Archief Nederland, Den Haag, Nederland.


               [166]    K.H. Ahmad Dahlan
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173