Page 271 - Gemilang Peradaban Islam
P. 271
merupakan akibat-akibat belaka dari rasa indera
hukum kemanusiaan.
4. Harapan
Faris menegaskan, “Hati para perindu disinari
dengan cahaya Allah Swt. Manakala gairah kerinduan
mereka membara, dan Allah Swt. Menampakkan kepada
malaikat-malaikatnya seraya berfirman mereka adalah
perindu-perindu kepada-Ku, Aku bersaksi kepada kalian
bahwa sesungguhnya Aku lebih rindu kepada mereka”.
Para perindu saling merasakan manisnya kematian
ketika menjemputnya. Semata karena pertemuan telah
terbuka melebihi manisnya penyaksian.
Rindu adalah maqam atau tingkatan teragung bagi
seorang arif manakala telah terwujud di dalamnya.
Manakala diri telah mencapai kerinduan dia akan
menjadi lupa pada sesuatu yang menjauhkan diri dari
yang dirinduinya.
5. Rindu
Rindu yang dimaksud dalam dunia sufi adalah
keadaan gairah hati yang berharap untuk berjumpa
dengan Allah. Sedangkan kadar kerinduan tersebut
tiada tara besarnya.
Semua kaum sufi mempunyai tahap ini. Merindukan.
Namun tidak semuanya mengalami tahap gelora, dan
siapa saja yang memasuki gelora ini, justru ia akan
linglung sehingga ia tidak dipandang lagi pengaruh atau
kesan dan keteguhan.
Adapun tanda-tanda kerinduan pada Allah adalah
mencintai kematian dengan hati yang ringan. Sebab
262 | Asep Solikin