Page 80 - Gemilang Peradaban Islam
P. 80
besar baik berupa kericuhan, keributan, perpecahan
dan kerawanan dari pihak musuh.
6. Prinsip Keenam
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal
Jama'ah adalah bersihnya hati dan mulut mereka
terhadap para sahabat Rasul Radhiyallahu 'anhum
sebagaimana hal ini telah digambarkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala ketika mengkisahkan Muhajirin
dan Anshar dan pujian-pujian terhadap mereka.
"Artinya: Dan orang-orang yang dating sesudah mereka
mengatakan: Ya Allah, ampunilah kami dan saudara-
suadara kami yang telah mendahului kami dalam iman
dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami
kebencian kepada orang-orang yang beriman: Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang". (Al-Hasyr: 10).
Dan sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam.: Janganlah kamu sekali-kali mencela
sahabat-sahabatku, maka demi dzat yang jiwaku
ditangan-Nya, kalau seandainya salah seorang diantara
kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud, niscaya
tidak akan mencapai segenggam kebaikan salah seorang
diantara mereka tidak juga setengahnya". (Dikeluarkan
oleh Bukhary 3/3673, dan Muslim 6/ Juz 16 hal 92-93
atas Syarah Nawawy).
Berlainan dengan sikap orang-orang ahlul bid'ah
baik dari kalangan Rafidhoh maupun Khawarij yang
mencela dan meremehkan keutamaan para sahabat.
Ahlus Sunnah memandang bahwa para khalifah setelah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Abu
Bakar, kemudian Umar bin Khattab, Utsman bin Affan
Gemilang Peradaban Islam | 71