Page 76 - Gemilang Peradaban Islam
P. 76
kemauan yang berdiri sendiri dan bahwasanya
dialah yang menciptkan pekerjaan dirinya, kemauan
dan kehendak hamba itu terlepas dari kemauan dan
kehendak Allah. Allah benar-benar telah membantah
kedua pendapat di atas dengan firman-Nya.: Dan
kamu tidak bisa berkemauan seperti itu kecuali
apabila Allah menghendakinya". (At-Takwir: 29)
Dengan ayat ini Allah menetapkan adanya
kehendak bagi setiap hamba sebagai banyahan
terhadap Jabariyah yang ekstrim, bahkan
menjadikannya sesuai dengan kehendak Allah, hal
ini merupakan bantahan atas golongan Qodariyah.
Dan beriman kepada taqdir dapat menimbulkan
sikap sabar sewaktu seorang hamba menghadapi
cobaan dan menjauhkannya dari segala perbuatan
dosa dan hal-hal yang tidak terpuji. bahkan dapat
mendorong orang tersebut untuk giat bekerja dan
menjauhkan dirinya dari sikap lemah, takut dan
malas.
2. Prinsip Kedua
Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal
Jama'ah adalah: bahwasanya iman itu perkataan,
perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan
keta'atan dan berkurang dengan kema'shiyatan, maka
iman itu bukan hanya perkataan dan perbuatan tanpa
keyakinan sebab yang demikian itu merupakan
keimanan kaum munafiq, dan bukan pula iman itu
hanya sekedar ma'rifah (mengetahui) dan meyakini
tanpa ikrar dan amal sebab yang demikian itu
merupakan keimanan orang-orang kafir yang menolak
kebenaran. Allah berfirman: Dan mereka
Gemilang Peradaban Islam | 67