Page 75 - Gemilang Peradaban Islam
P. 75
dan meninggalkan amalan sayyi-aat (jahat) serta
bertaubat dari padanya.
Dan sungguh telah mengingkari adanya hari
akhir orang-orang musyrik dan kaum dahriyyun,
sedang orang-orang Yahudi dan Nashara tidak
mengimani hal ini dengan keimanan yan benar
sesuai dengan tuntutan, walau mereka beriman akan
adanya hari akhir. Firman Allah.: Dan mereka
(Yahudi dan Nashara) berkata: 'Sekali-kali tidaklah
masuk syurga kecuali orang-orang (yang beragama)
Yahudi dan Nashara. Demikianlah angan-angan
mereka ......"(Al-Baqarah: 111).
f. Iman kepada taqdir
Yakni beriman bahwasanya Allah itu
mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan yang
akan terjadi; menentukan dan menulisnya dalam
lauhul mahfudz; dan bahwasanya segala sesuatu
yang terjadi, baik maupun buruk, kafir, iman, ta'at,
ma'shiyat, itu telah dikehendaki, ditentukan dan
diciptakan-Nya; dan bahwasanya Allah itu mencintai
keta'atan dan membenci kemashiyatan.
Sedang hamba Allah itu mempunyai kekuasaan,
kehendak dan kemampuan memilih terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang mengantar mereka pada
keta'atan atau ma'shiyat, akan tetapi semua itu
mengikuti kemauan dan kehendak Allah. Berbeda
dengan pendapat golongan Jabariyah yang
mengatakan bahwa manusia terpaksa dengan
pekerjaan-pekerjaannya tidak memiliki pilihan dan
kemampuan sebaliknya golongan Qodariyah
mengatakan bahwasanya hamba itu memiliki
66 | Asep Solikin