Page 51 - False Information
P. 51
5. Pencarian informasi dan berbagi berita palsu
Pencarian informasi ditetapkan sebagai tingkat di mana
berita yang beredar di media sosial dapat menawarkan
informasi penting dan terkini kepada individu. Ketika kasus
COVID-19 meningkat di seluruh dunia, ada banyak berita
yang menyesatkan atau palsu yang bermunculan. Hal ini
menunjukkan bahwa banyak individu yang mencari informasi
tentang cara mengatasi virus, yang ternyata tidak benar
(Lampos et al., 2020). Pencarian informasi telah dikaitkan
dengan penggunaan media sosial untuk penyebaran berita (Ma
et al., 2014). Telah ditetapkan bahwa individu ingin
"mengetahui" hasil penerimaan dan penyebaran berita palsu di
media sosial (Duffy et al., 2019). Mendukung pandangan ini,
terlihat bahwa konten berita di media sosial beredar di antara
pengguna yang menunjukkan minat yang sama (Anspach &
Carlson, 2020). Setelah konten semacam itu dibagikan, orang-
orang dapat mengambilnya kembali dengan cepat di waktu
berikutnya dan saat diperlukan.
Sebuah penelitian mengaitkan pencarian informasi di
media sosial dengan berbagi berita palsu (X. Chen et al.,
2014). Ini bisa jadi karena jutaan pesan tanpa pengawasan
yang ditemukan di media sosial yang terus-menerus dicari oleh
individu untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, kami berpendapat
bahwa karena pergerakan orang dibatasi karena pandemi
COVID-19, dan seiring kasus pandemi yang terus meningkat,
individu akan mencari informasi di situs jejaring sosial tanpa
banyak pertimbangan apakah isinya akurat atau tidak sejauh itu
berisi beberapa cara yang cocok untuk memerangi virus.
Mereka mungkin juga membagikan informasi semacam itu di
antara jaringan mereka, yang dapat meningkatkan gelombang
46 | Laksminarti, Karyanti & Mita Sari