Page 165 - Catatan Peradaban Islam
P. 165

dengan     seringnya     mereka     melakukan
                    pemberontakan  berkuranglah  kekuatan  Umayah
                    sedikit  demi  sedikit  karena  perhatian  mereka
                    terhadap  pembangunan  pada  akhirnya  terpecah-
                    pecah.
                 3.  Pertentangan  etnis  yang  terjadi  hingga  timbulnya
                    pemberontakan  yang  sangat  besar  dalam  Daulah
                    Mereka.  Ini  tampak  ketika  mawali  berusa
                    menggalang  kekuatan  menggulingkan  Daulah  ini,
                    dan berhasil dengan gemilang di bawah pimpinan
                    Abbas  Assafah  yang  telah  berhasil  menarik  hati
                    mereka.

                 4.  Daulah   Umayah   telah   lupa   dengan   pola
                    kepemerintahan  mereka.  Ini  akibat  kehidupan
                    gelamor yang selalu mereka rasakan. Maka dalam
                    pemerintahan  mereka  mengandalkan  kekuatan
                    harta  terhadap  perintah-perintahnya.  Dan  ketika
                    perintah itu tidak lagi digubris maka kekuatan apa
                    lagi yang mampu mendorong prajuritnya manakala
                    harta tak lagi berperan.
                 5.  Dan  yang  terpenting  semuanya  adalah  adanya
                    usaha  penggulingan  kekuasaan  yang  dipelopori
                    oleh  keturunan  Abbas  ibn  Abdul  Muthalib.  Dan
                    usaha mereka mendapat dukungan yang besar dari
                    Bani Hasyim yang cukup besar, serta kekuatan arus
                    bawah yang luar biasa dari Syiah yang sangat setia,
                    serta  Mawali  yang  telah  memendam  kekecewan
                    yang sangat mendalam.
                 Dari sinilah kehancuran ini punberlangsung, dan pada
            akhirnya  naiklah  kekuatan  baru  yang  pada  awalnya  juga
            membela  kepentingan  mereka  yang  ikut  dalam  perebutan

            158 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170