Page 170 - Catatan Peradaban Islam
P. 170
dilakuakn oleh para pemberontak dari Mesir karena
kekecewaan mereka terhadap kebijakan Utsman yang berat
sebelah dan kasus-kasus nepotismenya, tetapi gagAl-karena
masyarakat Muslim pada saat itu lebih senang untuk
emngangkat Ali sebagi Khalifah pengganti setelahnya. Selain
itu Ali yang telah dibaiat sebagai amirul muminin lebih
berwibawa ketimbang Mu’awiyah karena beberapa faktor
yang dimiliki oleh Ali, ditambah lagi ketika itu Mu’awiyah
tampak sangat haus jabatan dan tergila-gila yang justru
merendahkan martabatnya dihadapanMeskipun demikian,
Mu’awiyah tidak kehabisan akAl-dalam merongrong
khalifah keempat ini. Dia menuntut bela atas kematian
Usman, tetapi Ali tidak mengindahkan seruannya. Di
samping itu kebijakan Ali yang terlalu cepat memecat
gubernur-gubernur dan pejabat-pejabat pemerintah yang
diangkat Usman serta pengambilan tanah-tanah dan
kekayaan negara yang telah dibagi-bagikan oleh Usman
kepada keluarganya mengakibatkan meletusnya
peperangan dahsyat yang terkenal dengan perang Siffin.
Ketika Ali sudah hampir memenangkan peperangan
tersebut, Mu’awiyah bersama kelompok-nya mengusulkan
gencatan senjata dan menyelesaikan persoalan dengan
tahkim (menggunakan hakim)
Tahkim antara pihak Ali dan pihak Mu’awiyah
dilangsungkan dengan masing-masing pihak mengutus
utusannya. Pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al-Asy’ari,
sedangkan pihak Mu’awiyah diwakili oleh Amr bin Ash.
Perundingan kedua hakim ini dimenangkan oleh Amr bin
Ash dengan licik. Pihak Ali tidak menyetujui cara-cara yang
dilakukan oleh pihak Mu’awiyah sehingga peperangan
antara keduanya meletus lagi.
Catatan Peradaban Islam | 163

