Page 174 - Catatan Peradaban Islam
P. 174

menasehati  Mu’awiyah  agar  tidak  tergesa-gesa  menunjuk
               Yazid sebagai putra mahkota dengan pertimabangan bahwa
               Yazid  memiliki  sifat  tidak  serius  dan  menanggap  remeh
               semua  urusan.  Tokoh  yang  berpandangan  seperti  ini  di
               antaranya adalah Ziyad bin Abihi. Selain tidak serius, Yazid
               juga  memiliki  akhlaq  yang  tidak  terpuji,  zalim,  suka
               bermabuk-mabukan, boros, dan ibadahnya tidak terpelihara.

                   Upaya Mu’awiyah untuk menghadapi para penetang
               usulnya  adalah  dengan  mendekati  para  penentang
               tersebut  satu  persatu,  agar  mereka  bersedia  menerima
               gagasannya.  Sebagian  usahanya  itu  berhasil  sekalipun
               dengan cara menakut-nakuti penentang tersebut. Setelah
               Mu’awiyah  wafat,  pembaiatan  terhadap  Yazid  diulangi
               lagi. Setelah dibaiat Yazid mengintrusikan gubernur yang
               diangkatnya supaya memberikan tindakan tegas terhadap
               para penentangnya.

               C.  Yazid
                   Ia  adalah  salah  seorang  anak  dari  Muawiyah  dari
               seorang  ibu  bernama  Maisun  al-kalbiyah.  Karena  besar
               dalam asuhan ibunya yang berada di daerah padang pasir
               dan dekat dengan masyarakat perkampungan maka ia besar
               dengan bahasanya yang elok, jauh dari sikap curang dan tipu
               daya.  Proses  pengang-katannya  bermula  dari  pejabat  A-
               Mughiroh yang pada waktu itu menjabat sebagai gubernur
               Kufah. Ini terjadi pada tahun 49 H. Ia berusaha mewujudkan
               cita-citanya itu karena dalam pandangannya Muawiyah akan
               menggantikan posisi yang ia jabat kepada orang lain. Dengan
               usahanya  ini  ternyata  impian  dia  untuk  tetap  menjabat
               gubernur  Kufah  terlaksana  setelah  Yazid  benar-benar
               diangkat sebagai putra mahkota.




                                                 Catatan Peradaban Islam | 167
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179