Page 175 - Catatan Peradaban Islam
P. 175

Namun  dalam  perjalan  yazid  tidaklah  sebaik  yang  ia
            harapkan.  Yazid  adalah  orang  yang  senang  membuang-
            buang waktu untuk berburu, dan selalu menganggap remeh
            berbagai permasalahan kenegaraan. Maka dalam pandangan
            rakyatnya ia bukanlah tipe calon khalifah yang baik. banyak
            diantara  para  sahabat  pun  yang  menolak  pengangkatan
            tersebut.  mereka  antara  lain  Husen ibnu  Ali,  Abdullah  bin
            Zubair, Abdullah ibnu Umar, Abdullah bin Abbas dan lainnya.
            Mereka sangat menolak pengangkatan yazid sebagai putra
            mahkota.  Namun  penolakan  mereka  berakhir  dengan
            ancaman  dari  Muawiyah  yang  pada  saat  itu  mendatangi
            Madinah  dan  meminta  mereka  untuk  menyetujui  rencana
            itu. Ia berkata di Madinah ketika masyarakat pada saat itu
            telah  berkumpul  untuk  mendengarkan  pidatonya.  “Aku
            pernah  berpidato  dihadapan  kamu  semua,  lalu  seorang
            diantara kamu berdiri dan mendustakanku di hadapan orang
            banyak  namun  aku  memaafkannya.  Kini  aku  berdiri  di
            hadapan  kalian  semua  untuk  mengucapkan  sepatah  kata,
            dan aku bersumpah  dengan nama  Allah,  bahwa kalau ada
            salah  seorang  di  antara  kalian  mengucapkan  suatu
            tantangan  kepadaku  disini,  niscaya  pedangku  yang  akan
            memenggalnya     sebelum    ia   sempat   mengucapkan
            bantahannya  terhadapku.  Maka  semua  harus  memikirkan
            keselamatannya masing-masing”.
                 Maka  dari  sinilah  para  sahabat  akhirnya  menyetujui
            rencananya. Ini dikarenakan pedang para pengawalnya telah
            menempel  erat  pada  leher  mereka  masing-masing.  Maka
            setelah  Muawiyah  mangkat.  Yazid  pun  akhirnya  menjadi
            Khalifah  dan  meminta  semua  rakyatnya  untuk  kembali
            membaiatnya  baik  suka  maupun  tidak  suka.  Para  sahabat
            yang pada saat itu dengan terpaksa menolak pembaiatannya,
            kembali berusaha mengatakan bahwa mereka tidak setuju


            168 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180