Page 179 - Catatan Peradaban Islam
P. 179

beberapa daerah yang memberontak dan mentakan khalifah
            di  luar  kekhalifahannya.  Ini  tampak  dari  Zubair  yang
            mengangkat dirinya sebagai khalifah, pemberontakan kaum
            Syiah atas Umayah, dan pula Al-Mukhtar yang membabi buta
            ingin menghancurkan Umayah.
                 Sebagai  seorang  Faqih  ia  banyak  dekat  dengan  para
            ilmuwan-ilmuwan  Madinah  dan  beberapa  daerah  lainnya.
            Kepribadiannya  yang  memikat  banyak  orang  dengan
            kepandaiannya  mengatur  negara  adalah  nilai  lebih  yang
            membuat  orang  percaya  akan  kepemimpinannya  dan
            bersedia  membaiatnya.  Ia  adalah  orang  yang  tabah  dalam
            menghadapi goncangan-goncangan dan kesukaranyang ada
            pada  saat  itu.  abdul  malik  seringkali  memimpin  bala
            tentaranya  untuk  membebaskan  daerah-daerah  yang
            dijajah.
                 Maka  dalam  pemerintahannyalah  banyak  sumbangan
            peradaban yang diberikan, antara lain; ia membuat bagian-
            bagian dalam pemerintahannya. Ia pula yang menggunakan
            dalam  setiap  kantornya  dengan  bahasa  resmi,  Arab.
            Sumbangan lainnya adalah pembuatan mata uang, sebagai
            alat tukar perdagangan di daerah Arab. Ia juga mencurahkan
            perhatiannya  terhadap  pembangunan  kota-kota  terutama
            Hilwan  dengan  membuat  saluran-saluran  air,  kolam,  dan
            tempat-tempat  pemandian  serta  peristirahatan  para
            pengunjung.

            F.  Al-Walid Ibnu Abdul Malik (89-96 H)
                 Dalam  kekhalifahan  Marwan  ia  menunjuk  tiga  orang
            putra  mahkota  yang  kelak  akan  mengagantikannya  yaitu;
            Abdul  Malik,  Abdul  Aziz,  Sulaiman.  Namun  Abdul  Aziz
            meninggAl-sebelum wafatnya Abdul Malik. Maka selama dua
            puluh tahun Abdul Malik berjuang untuk memajukan Daulah

            172 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184