Page 181 - Catatan Peradaban Islam
P. 181
dan kemakmurannya, apalagi dalam masa
pemerintahannyalah terjadi perluasan hingga Andalusia di
barat, Sind di timur, dan daerah-daerah lainnya.
Itulah mungkin salah satu pemimpin Umayah yang
dengan kesungguhannya mengahsilkan karya nyata yang
luar biasa. Ditambah lagi Al-walid adalah seorang pemimpim
yang adil terhadap rakyatnya. Ia tidak membeda-bedakan
kepentingan rakyatnya. Dalam satu riwayat dikatakan
bahwa ketika itu Muhamad bin yusuf datang kepadanya
dengan berbagai bingkisan dan hadiah. Namun sebelum Al-
Walid menerima bingkisan itu, ia mendengar bahwa yang
dibawa oleh Muhamad adalah bingkisan yang ia rampas dari
tangan rakyat dengan paksa. Maka dengan serta merta Al-
Walid menolak bingkisan tersebut, sebab ia tak ingin
memakan sesuatu yang ia terima dari hasil perbuatan zalim
pemberinya. Maka Muhamad dengan sepenuhhati
mengatakan bahwa itu adalah fitnah. Dan yang ia bawa
benar-benar miliknya. Maka Al-Walid mau menerima setelah
ia bersumpah atas nama Allah. Begitulah kehati-hatian Al-
Walid dalam mengurus semua perkara rakyatnya.
G. Umar Bin Abdul ‘Aziz (Madinah, 63 H/ 682 M- Dair
Sam’an, Suriah, 101 H/72 M).
Khalifah ke-8 dinasti Umayyah yang berkedudukan di
Damaskus. Ia memerintah selama +2,5 tahun (99–102 H/
717–720 M). Ia dikenal sebagai khali-fah yang bijaksana, adil
dan jujur, sederhana, alim dan wara, serta dan zahid. Dalam
beberapa literatur ia disebut Umar II dan disejajarkan
dengan Umar bin Khatab, Khalifah ke-2 dari Al-Khulafa Ar-
Rosyidun. Nama lengkapnya adalah Abu Hafs Umar bin
Abdul ‘Aziz Bin Marwan Bin Hakam Bin Ash Bin Umayyah Bin
Abdul Syams. Ayahnya, Abdul ‘Aziz pernah menjadi
174 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman