Page 57 - Catatan Peradaban Islam
P. 57

besar,  ia  hanya  boleh  disebut  muslim.  Di  sini  dibedakan
            antara  mukmin  dengan  muslim.  Mukmin  adalah  muslim
            yang tidak melakukan dosa besar, sedangkan muslim adalah
            orang Islam yang melakukan dosa besar. Paham ini dianut
            oleh Mu'tazilah. Mereka memberi predikat orang muslim itu
            dengan fasiq, yang menempati posisi antara tidak mukmin
            dan tidak kafir. Paham ini kemudian masuk dalam doktrin
            dasar mereka al-Ushul al-Khamsah, yakni al-Manzilat bayn
            al-Manzilatayn (posisi di antara dua posisi).
                  Dua  kasus  di  atas,  pertama  tentang  masalah  politik
            kenegaraan  dan  masalah  teologi,  memperlihatkan,  betapa
            generasi muslim pertama itu menunjukkan bagaimana cara
            mereka    menghadapi    masalah-masalah    sosial   dan
            keagamaan, di kala Nabi Muhammad tidak ada lagi. Wahyu
            memang  sudah  berhenti  turun.  Allah  tidak  akan
            menurunkan  wahyu  baru  lagi  dan  tidak  membangkitkan
            seorang  rasul  utusan  sesudah  Muhammad.  Oleh  sebab  itu
            tidak ada otoritas pribadi mana pun yang mengatasnamakan
            Tuhan bahwa dialah pembawa dan penterjemah yang paling
            sah  dari  wahyu-wahyu  Tuhan  dalam  al-Qur'an  dan  segala
            perkataan dan perbuatan serta ketetapan Nabi sebagai yang
            termaktub dalam hadits beliau.

                  Dengan tetap berpedoman pada Kitabullah dan Sunnah
            Rasul  kaum  Muslim  telah  diberi  kewenangan  untuk
            menyelesaikan  masalah-masalah  yang  timbul  dalam
            kehidupan  sosial  dan  keagamaan  mereka  dengan
            mengerahkan  ra'yu  atau  pemikiran  dalam  bentuk  ijtihad.
            Dan  memang  Muhammad  SAW,  penutup  utusan  Allah  itu,
            pernah  berkata,  bahwa  tidak  ada  yang  salah  (kerugian)
            dalam berijtihad. Bila ijtihadnya benar akan mendapat dua
            pahala, dan bila ijtihadnya salah masih diberi satu pahala.
            Persoalan  angkatan  kita  sekarang  ini  adalah  bagaimana

            50 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62