Page 54 - Catatan Peradaban Islam
P. 54

itu,  ketika  beliau  sakit.  Terhadap  argumen-argumen  yang
               diajukan  oleh  kaum  Muhajirin  itu,  kaum  Ansar  mundur,
               maka  terpilihlah  Abu  Bakar  sebagai  khalifah  pertama,
               pengganti  nabi  dalam  kedudukan  beliau  sebagai  kepala
               negara. Jabatan itu pun ketika itu disebut dengan khalifatu
               Rasulillah.
                    Di sini timbul pertanyaan, kenapa orang-orang Ansar
               mundur  dari  maksud  mereka  untuk  menjadi  khalifah?
               Karena di dalam memajukan argumen, maka argumen yang
               dianggap kuat adalah argumen yang mempunyai referensi
               al-Qur'an  dan  hadits.  Kaum  Ansar  tidak  mempunyai
               argumen itu, mereka hanya mempunyai argumen rasional.
               Sebaliknya kaum Muhajirin mempunyai argumen perkataan
               dan perbuatan Nabi. Hadits "para pemimpin harus dari suku
               Quraisy'" ternyata mendominasi pemikiran Islam semenjak
               Abu Bakar sebagai Khalifah, sampai berabad-abad lamanya,
               dan pemikiran ini dianut di kalangan Sunni.
                    Bagaimana  sebenarnya  penjelasan  al-Qur'an  tentang
               suksesi  tersebut?  Karena tidak  ada  penjelasan yang  tegas,
               timbullah berbagai pendapat, sebagai lawan dari pendapat
               yang menyatakan bahwa para pemimpin dari suku Quraisy.
               Kaum  Syi'ah  umpamanya,  lebih spesifik  dalam  pandangan
               mereka  tentang  suksesi  ini  yakni  haruslah  dari  keluarga
               sedarah yang terdekat dengan Nabi. Maka para imam dari
               kaum Syi'ah, memang rentetan keturunan yang mempunyai
               hubungan darah dengan Nabi, yang dimulai dari Ali bin Abi
               Thalib,  menantu  Nabi  sendiri.  Berbeda  dengan  kedua
               pandangan  Sunni  dan  Syi'ah  tersebut,  kaum  Khawarij
               mengatakan bahwa pengganti Nabi tidaklah mesti dari suku
               Quraisy ataupun dari keturunan Nabi sendiri. Siapa saja dari
               kaum  Muslim,  bukan  Arab  sekalipun,  kalau  memenuhi
               persyaratan sebagai pemimpin ia boleh menggantikan nabi

                                                  Catatan Peradaban Islam | 47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59