Page 39 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 39
Industri 4.0 sebagai fase revolusi teknologi mengubah cara
beraktifitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan
transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya. Manusia bahkan
akan hidup dalam ketidakpastian (uncertainty) global, oleh karena
itu manusia harus memiliki kemampuan untuk memprediksi masa
depan yang berubah sangat cepat. Tiap negara harus merespon
perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif. Respon
tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan politik
global, mulai dari sektor publik, swasta, akademisi, hingga
masyarakat sipil sehingga tantangan industri 4.0 dapat dikelola
menjadi peluang.
Zhou dkk (2015) mengemukakan secara umum ada lima
tantangan besar yang akan dihadapi yaitu aspek pengetahuan,
teknologi, ekonomi, social, dan politik. Guna menjawab tantangan
tersebut, diperlukan usaha yang besar, terencana dan strategis baik
dari sisi regulator (pemerintah), kalangan akademisi maupun
praktisi. Kagermann dkk (2013) menyampaikan diperlukan
keterlibatan akademisi dalam bentuk penelitian dan pengembangan
untuk mewujudkan Industri 4.0. Menurut Jian Qin dkk (2016)
roadmap pengembangan teknologi untuk mewujudkan Industri 4.0
masih belum terarah. Hal ini terjadi karena Industri 4.0 masih berupa
gagasan yang wujud nyata dari keseluruhan aspeknya belum jelas
sehingga dapat memunculkan berbagai kemungkinan arah
pengembangan (Prasetyo, 2018) .
34