Page 46 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 46
negara diharapkan menjadi kritis, partisipatif dan bertanggung
jawab. Desain pengelolaan PKn secara umum telah dibahas di bab
sebelumnya. Desain ini harus melihat bagaimana paradigma lama
PKn yang telah diajarkan kepada peserta didik lihat tabel 4
(Cholisin, 2005).
Paradigma baru ini merupakan upaya untuk menggantikan
paradigma lama PKn (PPKn), yang antara lain bercirikan struktur
keilmuan yang tidak jelas, materi disesuaiakan dengan kepentingan
politik rezim (hegemoni penguasa), memiliki visi untuk memperkuat
state building ( negara otoriter birokratis; kooptasi negara) yang
bermuara pada posisi warga negara sebagai kaula atau obyek yang
sangat lemah ketika berhadapan dengan penguasa. Selama ini seperti
dinyatakan oleh Muchtar Buchori (Kompas, 28 Februari 2003)
sekolah hanyalah memberikan kemampuan untuk menghapal, dan
bukan untuk berpikir secara kreatif. Hasilnya pendidikan kita tidak
punya makna. Untuk itu sekolah harus memenuhi tiga aspek, yaitu
pengetahuan, skill, dan membentuk karakter. Aspek pengetahuan
yang dikembangkan seharusnya bisa menopang kebutuhan skill
yang terus berubah. Pentingnya materi yang dikuasai anak didik
harus bisa mengikuti perkembangan kehidupan, kapan dan
dimanapun, juga ditekankan oleh Winarno Surahmad ( Kompas, 24
April 2003) (Cholisin, 2005).
38