Page 22 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 22

Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju


                      yang sesuai dengan pandangan dunia, mitologi, dan
                      kosmologi budayanya;
                   b.  Dalam  kedudukannya  sebagai  pengendali  ucapan,
                      tindakan,  perbuatan,  dan  perilaku  smanusia,  nilai
                      budaya  berfungsi  mengekang,  membatasi,  dan
                      perilaku  manusia  baik  sebagai  peribadi,    anggota
                      masyarakat,  dan  hamba  dari  Khalik-Nya.  Melalui
                      fungsi  nilai  budaya  ini  diharapkan  hidup  manusia
                      sesuai dengan nilai budaya yang dianutnya;
                   c.  Dalam  keduduknnya  sebagai  tujuan,  harapan,  dan
                      cita-cita  hidup,  nilai  budaya  berfungsi  untuk
                      memandu,      menuntun,    mengembangkan,      dan
                      mengarahkan  ucapan,  tindakan,  perbuatan,  dan
                      perilaku  manusia,  sehingga  sesuai  dengan  tujuan,
                      harapan,  dan  cita-cita  yang  tersirat  dalam  nilai
                      budaya yang dianutnya;
                   d.  Dalam  kedudukannya  sebagai  tolak  ukur  ucapan,
                      tindakan  dan  perbuatan  manusia,  nilai  budaya
                      berfungsi  memberikan  panduan,  patokan,  ukuran,
                      dan  batas-batas  bagi  ucapan,  tindakan,  perbuatan,
                      dan  tingkah  laku  manusia  baik  sebagai  pribadi,
                      anggota  masyarakat,  dan  hamba  dari  Khalik-Nya,
                      sehingga  manusia  tersebut  bisa  mencapai  tujuan,
                      harapan, dan cita-citanya; dan
                   e.  Dalam  kedudukannya  sebagai  rujukan  ucapan,
                      tindakan,  perbuatan,  dan  perilaku  manusia,  nilai
                      budaya  berfungsi  menentukan,  memutuskan  apa
                      boleh atau tidak, apa yang sebaiknya dikerjakan dan
                      tidak dikerjakan oleh manusia baik sebagai pribadi,
                      anggota masyarakat, dan hamba dari Khalik-Nya.

            E.  Wujud Kebudayaan
                  Ahli antropologi A.L Kroeber (dalam Koentjaraningrat, 1990:
            203) pernah menganjurkan untuk membedakan secara tajam wujud




                                                                            13
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27