Page 60 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 60
tenang, tanpa menarik perhatian, dan diantara
orang-orang yang lebih senior dan sedang berlagak
itu, mereka duduk diam diam serta bersungguh-
sungguh. Tetapi untuk pemuda pemuda ini ada pula
sebuah gedung upacara yang lebih sederhana. Di
gedung ini mereka secara miniatur melakukan
upacara seperti yang dilakukan golongan senior, dan
dalam upacara di kalangannya itu mereka meniru
sikap orang senior dan menunjukkan sikap angkuh
bercampur membadut".
llustrasi di atas memang tidak bermaksud untuk
digeneralisasikan, tetapi adalah kenyataan bahwa belajar
yang dilakukan oleh generasi penerus adalah melalui cara
cara meniru atau mencontoh. Masyarakat akan memberikan
hadiah (reward) terhadap mereka mereka yang berjalan
sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama
(konsensus). Hadiah atau reward ini dapat berupa pujian
pujian yang diberikan pada seseorang. Selain itu, masyarakat
juga akan memberikan hukuman (punishment) kepada
anggota masyarakat yang tidak dapat menjalankan
konsensus atau menyimpang dari konsensus yang telah
disepakati. Hukuman ini bermacam macam bentuk seperti
dikenakan denda (pada suku Dayak), dipasung (pada
beberapa suku Jawa), melalui hukum Islam (di Aceh) dan lain
sebagainya (Koentjaraningrat, 1988:187).
Dari apa yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
anggota masyarakatnya itu, maka seseorang akan banyak
belajar tentang suatu perilaku, sikap atau cara berpikir
(berdasar reward and punishment). Dari sinilah proses
pelestarian budaya itu bisa berjalan dengan ketat dan
masyarakat akan menentukan segala apa yang akan
dilakukan dan dipikirkan oleh individ
Huma Betang | 49