Page 59 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 59
oleh masyarakat dimana dia tinggal (Riesman, dalam Herr,
1989:94). Sehingga akan terbentuk suatu kepribadian dasar
(basic personality) atau kepribadian rata- rata (lhrom,
1990:75).
Generasi muda mempunyai kecenderungan untuk
mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh generasi
sebelumnya. Hal ini memang salah satu proses pemilikan
yang dilakukan oleh kaum muda. Dalam proses peniruan ini
terjadi suatu proses belajar yang tidak disadari. Artinya dari
pihak generasi tua tidak mengajarkan budaya tertentu
kepada generasi mudanya secara langsung. Mungkin, apa
yang dilakukan oleh generasi tua itu juga merupakan proses
belajar meniru dari generasi sebelumnya. Bateson (dalam
Ihrom, 1983:132) mengilustrasikan suatu peristiwa yang
menunjukkan proses belajar melalui perilaku meniru dari
suku pengayau latmul (lrian Jaya) sebagai berikut:
“Seorang yang berkedudukan penting, waktu
memasuki gedung upacara, sadar bahwa mata
khalayak ramai sedang memperhatikannya dan
reaksinya terhadap hal itu adalah menunjukkan
sikap yang berlebih- lebihan. Dia akan memasuki
ruangan dengan berbagai gerak gerik dan mencoba
menarik perhatian orang terhadap kehadirannya
dengan sesuatu ucapan. Kadang-kadang dia
cenderung untuk bersikap berlagak dan merasa
bangga secara agak berlebih lebihan. Kadang kadang
pula reaksinya ialah membadut... bertambah tinggi
kedudukannya bertambah menyolok tingkah
lakunya.
Pada kaum muda, yang belum lagi mempunyai
kedudukan, ditemukan sikap lebih menguasai diri.
Mereka akan memasuki gedung upacara dengan
48 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah