Page 116 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 116
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
pengalamannya selama mengikuti proses bimbingan spiritual.
(Abdul Munir Mulkhan: 2002)
Dr. Yusuf al-Qordhowi (1980), dalam mengulas pemikiran
Hasan al-Bana tentang pentingnya spiritualisasi dalam proses
bimbingan mengajukan satu apresiasi bahwa :
Krisis suatu negeri bahkan dunia ini adalah disebabkan
krisis jiwa dan hati, yaitu lemahnya penjiwaan terhadap
kebenaran hukum-hukum yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kebenaran Sesungguhnya pembentukan
umat, pendidikan bangsa, mewujudkan cita-cita
dan memperjuangkan prinsip-prinsip menurut umat
supaya mempunyai kekuatan jiwa yang besar yang
tampak dalam beberapa hal : kemauan kuat yang tak
tergoyahkan, kesetiaan yang tangguh tidak berubah dan
tidak khianat, pengorbanan yang tak dapat dihalangi
oleh nafsu tamak dan bakhil, mengetahui prinsip,
meyakininya dan menghormatinya, menjauhkan diri
dari kesalahan, penyimpangan dan tertipu dengan yang
lainnya. Dengan prinsip-prinsip kekuatan jiwa tadi,
diharapkan terdidiknya dan terbinanya bangsa yang
sadar, terbentuklah umat yang tegar dan kehidupanpun
mempunyai wajah baru di kalangan orang-orang yang
sudah lama membenci kehidupan.
Dalam kerangka pemikiran ini, bimbingan spiritual lebih
diarahkan pada kepentingan yang lebih luas, dimana pribadi-
pribadi dipandang sebagai bagian terpenting dari ketahanan
suatu bangsa dan Negara. Arah bimbingan spiritualitas
adalah dengan memandang kegiatan bimbingan spiritual dan
pengawasannya sebagai satu kesatuan yang integral yang
melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia yang tujuan
akhirnya adalah perwujudan penyerahan mutlak kepada sang
pencipta. (Tim Redaksi Ummi: 1993)
Sebenarnya pandangan ini berangkat dari pandangan
universal tentang pembangunan manusia dan kemanusiaan
seutuhnya, khususnya menghadapi fenomena peradaban
baru yang dipicu percepatan perkembangan iptek, terutama
teknologi informasi dan komunikasi. Dalam keadaan yang
109