Page 114 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 114
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
diinginkan oleh manusia hanyalah keinginan-keinginan
kosong, sesuatu yang tidak berguna dan sia-sia. Bahkan lebih
dari itu, keinginan-keingainan hawa nafsu hampir selalu
bersifat menjatuhkan spiritualitas manusia, atau memilih
sesuatu yang dapat menyesatkan dan merusak spiritualitas.
Spiritualitas dibangun dan ditingkatkan degan mengikuti
jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, dan petunjuk; sedangkan
hawa nafsu sebaliknya menarik semakin rendah spiritualitas
manusia dengan perhatian-perhatiannya yang mengarah ke
dunia rendah atau keinginan-keinginan rendah.
Oleh karena itu, sangatlah wajar jika Allah dalam
al-Qur’an senantiasa mengingatkan manusia agar tidak
mengikuti hawa nafsu atau semata-mata keinginan diri (selfish
desire), melainkan menyesuaikan kehendak dan keinginannya
dengan mengikuti Kehendak-Nya. Efek utama mengikuti hawa
nafsu adalah rusaknyadengan sendirinya menjadikan tidak
berfungsi fakultas-fakultas spiritual. Inilah defek mengikuti
hawa nafsu. Fakultas-fakultas spiritual yang sudah rusak
dengan sendirinya pula akan merusak keteraturan dan
keseimbangan dalam kehidupan manusia secara keseluruhan.
Para penulis spiritualitas selalu memberikan perhatian
yang besar kepada hawa nafsu ini, sama dengan perhatian
besar kepada makhluk spiritual penyesat, yaitu Iblis dan
setan. Menurut beberapa penulis, seperti Sachiko Muarata
dan William C. Chittick (2002), kedudukan setan dalam
makrokosmos paralel atau analog dengan kedudukan hawa
nafsu dalam mikrookosmos. Dari segi lain, berbagai godaan
setan makhluk makrokosmos hanya mungkin apabila ia
memiliki lokus atau wilayah yang dapat dikuasai di dalam diri
manusia.
Oleh karena itu, eksistensi setan dan hawa nafsu selalu
terkait, di mana tidak mungkin eksis salah satunya tanpa yang
lain, dan hal ini di satu sisi mencerminkan keteraturan tatanan
dunia ciptaan Allah.
107