Page 168 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 168

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

              “kebahagiaan  ialah tidak adanya kesengsaraan”. Hal-hal
              posistif, seperti kelengkapan organ tubih kita sendiri, justru
              tidak menimbulkan kebahagian yang berarti, karena dianggap
              jamak dan lumrah.

                  Karena kebahagiaan itu negatif, maka ia tidak mengandung
              kesejatian,  alias  palsu.  Oleh  karena itu,  atau  lebih tegasnya,
              hidup pada hakekatnya adalah kesengasaraan. Dan meskipun
              masa lalu  senantiasa dirindukan, dan masa depan selalu
              diimpikan, tapi kata kaum pesimis, semuanya itu tidak  hakiki.
              Yang hakiki hanyalah sekarang.
              3.  Pandangan Kaum Optimis Tentang Hakekat Tujuan dan
                 Makna Hidup

                  Penyebutan  masalah  kedengkian  atau  hasad yang
              terjadi pada kalangan pesimis itu dilakukan dalam kaitannya
              dengan masalah  kebahagiaan  yang semu dan mustahil,  dan
              kesengsaraan yang bagi kaum pesimis melekat pada hakekat
              kehidupan manusia.  Dan, kembali  kepada  awal  argumen,
              kesengsaraan  yang  final,  mutlak  dan  tidak  bisa  tidak  ialah
              kematian.  Sebagai kesengsaraan,  kematian  selalu  tragis
              dan  menakutkan.  Dan  ia  menakutkan  karena  ia  merupakan
              akhir dari kemungkinan manusia meraih hal berharga dalam
              hidupnya.
                  Tapi justru dari masalah kematian itu kaum optimis, yaitu
              mereka yang berpendapat tentang adanya makna dan tujuan
              hidup, membalikan argumen kaum pesimis. Telah dikatakan
              bahwa tidak semua kaum optimis adalah agamawan, karena di
              dalam kelompok ini termasuk pula, misalnya, kaum komunis.
              Sekalipun  begitu,  semua kaum  optimis melihat  hidup ini
              sangat berharga dan tidak masuk akal bahwa mati adalah lebih
              baik dari pada hidup. Mereka ini melihat ketidak konsistenan
              kaum pesimis mengenai argumen mereka. Jika benar mati itu
              tragis dan menakutkan,  maka memandang mati itu lebih baik
              dari pada  hidup adalah  sebuah argumen  yang  kontradiktif.
              Jika  mati  lebih  baik  dari pada  hidup, maka  konsep mereka

                                                                  161
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173