Page 163 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 163
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
terus menerus, (kemudian) dikeranakan kebiasaan yang
dilatihnya, orang tersebut akan bisa mengheningkan
cipta juga disaat hati kalut dan bingung, dan ketika “bisa”
(melakukan mengheningkan cipta disaat hati kalut dan
bingung) kemudian terbiasa yang disebabkan dilatih
secara terus menerus, maka orang tersebut akan “bisa”
mengheningkan cipta dimana saja dan dalam kondisi
apa pun. Sebab semua “hal itu” (mengheningkan cipta)
adalah sebuah “cara” yang harus dilakukan berulang ulang
dan dijadikan sebuah kebiasaan, sebuah cara berlatih
(dengan) bersungguh sungguh dan menghilangkan
sebuah “rasa” bosan (pada diri kita). Dengan cara tersebut
semua hal yang tadinya terasa sulit dan berat akan hilang/
musnah. Kesemuanya itu tidak ada bedanya kalau kita
ingin berbuat sebuah hal yang “luhur” (baik), haruslah
dengan cara berlatih terus menerus menghilangkan rasa/
perasaan bosan (pada diri kita).
Yen pinuju wayah wengi langite terang banjur tumengaa
ing tawang, kita bakal nyipati saperangane gelaring
alam, abyoring langit kang sumilak sinebaran lintang-
lintang pating krelip, gedhe cilik kaya wis sengadi
tinata panggonane, angin sumilir ngobahake kekayonan
lan gegodhongan kang ngandhut aruming gandane
kekembangan. Sing kaya mangkono sayekti bisa
nuwuhake rasa pangrasa tentrem ing ati kita. Nanging
luwih saka iku, apa sing kaya mangkono mau ora
ngosikake kita tumrap kaluhuraning Kang Maha Agung
kang wus mranata sakabehing mau ?
(Ketika disaat malam hari kemudian kita melihat ka
angkasa yang terang (diterangi berbagai bintang),
kita akan melihat sepenggal dari penampak-an alam,
gemerlap langit yang diterangi oleh banyaknya bintang
bintang yang berkedip, (bintang) besar (dan) (bintang)
kecil seperti sudah tertata tempatnya, angin (berhembus)
sepoi sepoi menggerakkan pepohonan dan dedaunan
yang membawa harumnya bau berbagai macam bunga.
Yang seperti itulah sebenarnya yang bisa menimbulkan
sebuah rasa perasaan yang tentram di dalam bathin kita.
Akan tetapi lebih dari itu, apa hal seperti itu tadi bisa
menggerakkan kita terhadap ke agungan Yang Maha
Agung yang sudah menata segala hal tersebut?)
156