Page 159 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 159
hingga pertengahan tahun 1964. Ia dibebaskan pada tahun
itu atas permintaan Abdul Salam Arief, Presiden Irak yang
mengadakan kunjungan muhiban ke Mesir.
Akan tetapi baru setahun ia menikmati kebebasan,
kembali ia di tangkap bersama tiga orang saudaranya:
Muhammad Qutub, Hamidah, dan Aminah juga ikut serta
ditahan kira-kira 20.000 orang lainnya, diantaranya 700
wanita. Presiden Nasr lebih menguatkan tuduhannya
bahwa Ikhwanul Muslimin berkomplot untuk
membunuhnya. Di Mesir berdasarkan UU No. 911 tahun
1966, presiden mempunyai kekuasaan untuk menahan
tanpa proses, siapapun yang dianggap bersalah dan
mengambil alih kekuasaannya serta melakukan langkah-
langkah yang serupa itu.
Sayyid Qutub bersama dua orang temannya menjalani
hukuman mati pada 29 Agustus 1966. Pemerintah Mesir
tidak menghiraukan protes yang berdatangan dari
organisasi Amnesti Internasional yang memandang proses
peradilan militer terhadap Sayyid Qutub sama sekali
bertentangan dengan rasa keadilan.
Sayyid Qutub menulis lebih dari 20 buah buku ia mulai
mengembangkan bakat nulisnya dengan membuat buku
untuk anak-anak yang meriwayatkan pengalaman nabi
muhammad SAW dan cerita-cerita lainnya dari Sejarah
Islam. Kemudian perhatiannya meluas dengan menulis
cerita-cerita pendek sajak-sajak, dan kritik sastra serta
artikel lain untuk majalah. Suatu yang menjadi ciri khas
tulisan-tulisannya adalah kedekatanm dan keterkaitan
dengan Al-Quran.
Dalam awal karir penulisannya, ia menulis dua buku
mengenai keindahan dalam Al-Qur’an yaitu: Attaswir Al-
152 | Asep Solikin

