Page 42 - Evaluasi Pembelajaran
P. 42
pengetahuan kognitif dan dimensi proses kognitif (Anderson,
2010). Penambahan dimensi kognitif ini dianggap penting
untuk meningkatkan akurasi hasil pengukuran, karena bukan
hanya mengukur hasil tetapi juga mengukur proses berfikir.
Jika pada taksonomi Bloom yang lama, hasil belajar aspek
kognitif hanya diwakili oleh aspek dimensi proses kognitif
semata, yakni dari aspek C1 hingga C6, maka dalam
taksonomi Bloom versi revisi, dimensi pengetahuan kognitif
juga dianggap sebagai hasil belajar. Dimensi pengetahuan
kognitif tersebut dibedakan menjadi 4 kategori, yakni
pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Dengan demikian,
pada taksonomi Bloom versi revisi, aspek-aspek kognitif C1
hingga C6 dapat dikelompokkan menggunakan matriks
ukuran 4x6 berdasarkan 4 jenis dimensi pengetahuan kognitif
dan 6 aspek proses kognitif. Hal ini lebih memperkaya tujuan
pembelajaran dan memperkaya tujuan pengukuran. Model
matriks inilah yang sekarang banyak digunakan sebagai dasar
dalam perumusan tujuan pembelajaran dengan pendekatan
taksonomi Bloom versi baru. Gambaran tentang tujuan
pembelajaran berdasarkan taksonomi Bloom versi revisi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2: Matriks tujuan pembelajaran berdasarkan taksonomi Bloom
revisi
Pengayaan dalam taksonomi Bloom revisi, memungkinkan
guru untuk merinci aspek pengetahuan jenis apa yang
diharapkan sebagai hasil belajar, sehingga hal itu juga
memungkinkan pengukur atau evaluator dapat merinci lebih
31