Page 115 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 115

menjadi bahan perhatian orang karena kepasihan lidahnya
            dan kemantapan hujahnya disertai dalil-dalil yang kuat.
                 Dalam  bidang  tasawuf  dan  tarikat  ia  belajar  kepada
            Syekh  Ahmad  Al-Dibas  dan  Ibnu  Sa’ad  Al-Mubarak.
            Demikian, masih banyak guru-guru dan bidang ilmu yang ia
            tekuni yang tidak dapat disebutkan disini.

                 Di samping banyak belajar, ia juga banyak mengembara
            ke berbagai negara Islam, seperti Persia, Iraq, Mesir, Zajirah
            Arab,  dan akhirnya  menetap  di  Baghdad.  Ia  hidup  dengan
            mandiri  dari  hasil  usahanya  sendiri,  dengan  kehidupan
            zuhud,  wara,  banyak  ibadah  sebagaimana  seorang  sufi
            lazimnya.  Sambil  berdakwah,  memberikan  pelajaran,  dan
            menjadi  guru  besar  adalah  Tarikat  yang  kemudian  yang
            kemudian  diberi  nama  dengan  namanya  sendiri.  Ia  juga
            orang pertama yang menyusun tarikat menurut organisasi
            dalam suatu disiplin yang tertentu.
                 Ia mengajar di pesantren yang dibangunnya sendiri di
            Baghdad. Dan di pesantren ini pula berdiri pusat kegiatan
            (ribath) tarikatnya. Kehidupan dan kesufian Al-Jailani diakui
            dan  dibenarkan  oleh  berbagai  kalangan.  Abdullah  Ibnu
            Qudamah  (541-620H)  ahli  fiqih  yang  bermazhab  Hambali
            mengatakan:  ‘tidak  pernah  saya dengar  kekeramatan  yang
            banyak dibicarakan sebagai mana yang di bicarakan tentang
            Abdul Qadir Jailani dan tidak pernah pula aku melihat orang-
            orang    begitu   memuliakan   sebagai   mana    orang
            memuliakannya.
                 Ibnu  kastir  menguraikan  tentang  tingkah  lakunya
            sebagai  ”orang  yang  tangguh  dalam  amar  ma’ruf  nahi
            munkar, berbuat positif, zuhud, wara, dan sufi yang disegani“.
            Sedang  Ibnu  Taimiyah  menyatakan  bahwa:  “Tarikat  Abdul
            Qadir Jailani adalah tarikat yang di benarkan oleh syara”.



            102 | Asep Solikin
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120