Page 111 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 111

maqomat  dan  ahwal  yang  perlu  ditempuh  oleh  salik  itu
            adalah  taubat,  sabar,  syukur,  raja,  khauf,  zuhud,  tawakal,
            mahabah, unsu, isyq dan ridha.
                 Menurut Al-Ghazali, antara maqom dan hal tidak begitu
            berbeda dan hanya dikenali dengan perasan bathin masing-
            masing.  Apabila  ia  telah  mantap  maka  ia  berada  dalam
            maqom dan apabila belum mantap maka ia berada dalam hal.
            Dalam  uraian-uraian  Al-Ghazali,  kita  mengetahui  bahwa
            setiap maqam dan hal selalu mengandung 3 unsur penting
            yaitu menyangkut ilmu, rasa dan amal dari masing-masing.
            Uraian demikian jelas diperlukan karena dengan maqamat
            dan ahwal itu akan mengantarkan orang pada marifah dan
            seterusnya pada mukasyafah.

                 Menurut  Al-Ghazali  pelajaran  tasawuf  itu  pada
            hakikatnya adalah pembersihan diri dan pembeningan hati
            terus menerus hingga mampu mencapai musyahadah. Oleh
            karena  itu,  Al-Ghazali  menekan  betapa  pentingnya  latihan
            jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik di sisi
            manusia maupun di sisi Tuhan.

                 Keistimewaan Al-Ghazali yang lain adalah uraian yang
            berhubungan dengan marifat sebagai jalan mengenal Allah
            yang  jelas  ciri-ciri  dan  batas-batasnya.  Secara  jelas  Al-
            Ghazali  menguraikan  marifat  sufi  dari  segi  cara-cara
            pencapainnya, metode yang dipergunakan, obyek dan tujuan
            secara jelas dan gamblang. Oleh karen itu, teorinya tentang
            marifah  bisa  dipandang  sebagai  teori  yang  lengkap  dan
            sempurna di banding dengan teori sufi sebelumnya.

                 Sarana  marifat  menurut  Al-Ghazali  bukan  akal,  indra
            atau rasa tetapi (Al-Qolbu). Hati bukan dalam arti segumpal
            daging dalam dada sebelah kiri itu sebagaimana disebutkan
            namun  ia  adalah  percikan  rohaniah  keTuhanan  (Latifah
            Rabaniyah)  yang  merupakan  kebenaran  hakiki  manusia.


            98 | Asep Solikin
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116