Page 116 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 116

Tasawuf Jailani

                   Tasawuf dalam pandangan Abdul Qadir Jaelani adalah
               kebersihan dan kebeningan (Al-Shafa) dari kotoran jiwa dan
               hawa nafsu, hubungan yang benar dengan Allah dan akhlak
               mulia dalam hubungan dengan sesama makhluk. Semua itu
               di  tujukan  agar  tasauf  benar-benar  sesuai  dengan  syara
               sehingga  menjadi  dasar  dalam  hubungan  sesama  mereka
               dan dalam hubungan ibadat kepada Tuhan. Dengan kata lain
               tasawuf  harus  sesuai  dengan  Al-Quran  dengan  As-Sunah
               tanpa ditambah-tambah atau dikurangi.

                   Maka  berangkat  dari  pandangan-pangdangan  itu
               tasawuf  Al-Jailani  adalah  tasawuf  yang  mudah  dan  tak
               berbelit-belit. Misalnya ia mengartikan fana tidak seperti apa
               yang diartikan oleh para sufi yang mengartikannya dengan
               sulit dan berbelit-belit, sebagai kemampuan seorang hamba
               dalam menanamnkan akhlak keTuhanan dan melenyapkan
               akhlak kebinatangan dalam diri secara tepat. Atau dengan
               kata lain bahwa fana itu adalah menundukkan secara total
               segala tingkah laku, sebagal nafsu, keinginan dan kehendak
               hamba  kepada Allah. Maka kehendak  hamba  disini adalah
               melaksanakan segala kehendak Tuhan baik dalam perintah
               maupun  dalam  larangan.  Keesaan  dalam  kehendak  itulah
               terkandung arti tauhid.
                   Adapun  Baqo  sebagai  lanjutan  dari  fana  itu  adalah
               bermakna berkekalan dengan syariah. Secara ketat tasawuf
               Abdul  Qodir  Al-Jailani  sesuai  dengan  tradisi  Hanbali  yang
               harus menjunjung Al-Quran dan As-Sunah tanpa membantah
               sedikit pun dengan menambah atau menguranginya. Dalam
               hal  ini  tiga  unsur  penting  yang  harus  diperhatikan  yaitu
               pelaksanaan perintah secara ketat, dan berserah diri kepada
               kehendak  Allah  secara  total  dan  penuh  keridhaan  serta
               ikhlas menerimanya. Karena semua yang terjadi itu adalah


                                                       Bibliosufistik | 103
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121