Page 122 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 122
Ibnu Arabi untuk meninggalkan tanah airnya melanglang
lagi menuju negri-negri timur dengan melaksanakan ibadah
haji terlebih dahulu. Kemudian ia berangkat ke Mesir,
Anatholia, Irak dan kemudian Syiria.
Dalam pengembaraan itu, ketika ia berada di Mekah,
turun ilham kepadanya untuk menulis berbagai pengalaman
sufi yang dialaminya. Maka setelah timbul inspirasi tersebut
ia pun menulis tentang pengembaraan sufinya dalam kitab
besarnya yang berjudul Futuhat Al- Makiyah. Konon setelah
itu ia juga bertemu seorang wanita cantik yang juga seorang
sufi dari keluarga sufi Isfahan yang banyak memberi ilham
kepada Ibnu Arabi. Dan dari wanita cantik in pulalah ia
menerima ilham untuk mencintai Allah secara penuh yang
kemudian lahirlah tulisannya yang sangat penuh
menggambarkan kecintaan dan kerinduan dari hamba
kepada Allah sebagai penciptanya. Kitab tersebut ia beri
nama Tarjuman Al-Aswaq.
Dalam pengembaraannya lebih jauh ia bertemu dengan
Nabi Hidir AS dan Ibnu Arabi diangkat langsung sebagai
muridnya. Meskipun ia selalu hidup dalam pengembaraan,
berpindah-pindah dari negri yang satu ke negri yang lain,
namun tulisannya selalu lahir dan meluncur dari tangannya
hingga mencapai 200 buah kitab. Di antara kitab-kitabnya
yang besar dan mashyur adalah:
1. Futuhat Al-Makiyah
2. Turjuman Al-Aswaq
3. Fushusul Hikam
Menurut Ibnu Arabi, Futuhat Al-Makiyah adalah tulisan
yang ia dapatkan dari perkataan Allah langsung melalui
ilham-ilham-Nya sedangkan Fushushul Hikam adalah tulisan
Bibliosufistik | 109