Page 328 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 328
Setelah ikatannya dibuka oleh Malik, maka keduanya
pun melanjutkan perjalanan bersama-sama. Di tengah jalan
mereka kehausan, padahal keduanya tidak membawa air
sedikit pun. “Lalu keduanya mencari-cari air di gurun itu.
Bersamaan dengan itu, tampak oleh keduanya sebuah sumur
dikerumuni beberapa ekor kijang. Melihat keduanya, kijang-
kijang itu berlompatan lari,”
Tatkala keduanya hendak mengambil air dalam sumur,
tiba-tiba airnya menyusut sampai ke dasarnya. Kemudian
keduanya menimba dan minum bersama. Setelah puas
minum, Malik berucap: ‘Wahai Tuhanku, kijang-kijang itu
sama sekali tidak pernah ruku’ dan sujud, namun Engkau
beri air di permukaan sumur dengan mudah, sedang kami
harus menimba seratus hasta, baru dapat mengeluarkan air
dari sumur tadi!” Maka terdengar jawaban,” Hai Malik,
kijang-kijang itu bertawakkal kepadaku, sehingga Aku beri
mereka minum. Sedangkan engkau, bertawakal kepada
tambang dan timbamu!”
Bibliosufistik | 315