Page 19 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 19

persiapan  manusia  wirausaha  adalah  dalam  segi  penempaan
                           keterampilan  wirausaha.  Dengan  kata  lain,  persiapan  manusia
                           wirausaha terletak pada penempaan semua daya kekuatan pribadi
                           manusia  itu  untuk  menjadikannya  dinamis  dan  kreatif,  disamping
                           berusaha untuk hidup maju dan berprestasi. Salah satu ciri manusia
                           wirausaha  adalah  memiliki  ciri-ciri  keterampilan  wirausaha  yang
                           tinggi,  yaitu:  Managerial  skill,  Conceptual  skill,  Human  skill,
                           Decision  making  skill,  and  Time  managerial  skill.  Oleh  karena  itu
                           desain  pembelajaran  kewirausahaan  di  SMK  perlu  diperbaiki,
                           sehingga mampu meningkatkan keterampilan kewirausahaan siswa
                           sesuai harapan di atas.
                                Siswa  SMK  harus  mampu  bersaing  untuk  mendapatkan
                           pekerjaan.  Oleh  karena  itu,  mereka  dituntut  untuk  memiliki
                           keterampilan  yang  fleksibel  yang  memungkinkannya  untuk
                           memasuki  pekerjaan  yang  beragam.  PSG  adalah  suatu  bentuk
                           penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan
                           secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
                           belajar  melalui  kegiatan  bekerja  langsung  pada  bidang  pekerjaan
                           yang  relevan,  terarah  untuk  mencapai  penguasaan  kemampuan
                           kompetensi tertentu.
                                PSG  bertujuan  untuk:  (1)  Menghasilkan  tenaga  kerja  yang
                           bermutu,  yaitu  tenaga  kerja  yang  memiliki  tingkat  pengetahuan,
                           keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
                           pekerjaan;  (2)  Memperkokoh  keterkaitan  dan  kesepadaan  antara
                           SMK  dan  dunia  kerja;  (3)  Meningkatkan  efektifitas  dan  efisiensi
                           proses  pendidikan  dan  pelatihan  tenaga  kerja  bermutu,  dan;  (4)
                           Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
                           sebagai bagian dari proses pendidikan.
                                Dalam  pelaksanaannya,  PSG  dilakukan  oleh  sekolah
                           bersama  dunia  kerja/industri  atau  instansi  lain  yang  berhubungan
                           dengan  dunia  kerja  sebagai  institusi  pasangan.  Mengingat
                           beragamnya kondisi SMK dan dunia industri, PSG diselanggarakan
                           secara  bertahap  mulai  SMK-SMK  yang  dinilai  telah  memiliki



                           10
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24