Page 94 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 94
Bisnis dan Manajemen yang kebanyakan hasil produksinya berupa
barang jasa, sangatlah tepat apabila memanfaatkan Koperasi
sebagai wahana praktik pembelajaran kewirausahaan.
Laporan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI ”KELUARGA
SEHATI” SMKN-2 dan Laporan Koperasi “KARYA MANDIRI” SMK
YPSEI Palangkaraya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Berdasarkan data dari pembelajaran kewirausahaan dan data
dari hasil analisis terhadap angket kebutuhan kompetensi
pembelajaran kewirausahaan SMK di atas, selanjutnya didiskusikan
dengan Bapak/Ibu guru sebagai pengelola SMK, yang terdiri dari:
Kepala Sekolah, Wakasek bidang Kurikulum dan guru
kewirausahaan dalam suatu forum FGD (Focus Group Discussion).
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)model
pembelajaran yang akan di kembangkan, yang secara garis
besarnya terdiri dari 4 komponen utama, yaitu: (a) Persiapan
pendirian Koperasi; (b) Rasio finansial dalam menjalankan
Koperasi; (c) Menjalankan Koperasi; dan (d) Mengevaluasi hasil
usaha Koperasi.
Keempat komponen utama tersbut di atas menjadi
Kompetensi Dasar (KD) yang akan dikembangkan. Masing-masing
kompetensi tersebut dijabarkan lagi secara lebih rinci menjadi
indikator-indikator seperti pada lampiran 1.
b. Data Kebutuhan Pembelajaran Kewirausahaan di SMK
Data tentang kebutuhan model pembelajaran kewirausahaan
yang tepat dan efektif untuk diterapkan di SMK, masih dengan nara
sumber yang sama yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang
kurikulum, guru kewirausahaan dan siswa. Angket terdiri dari atas
16 butir pertanyaan, yang pada intinya mengandung aspek-aspek
sebagai berikut:
1) pentingnya materi pembelajaran kewirausahaan SMK yang
sesuai dengan program studi
85