Page 39 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 39
memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-
bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang
yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan
tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan
tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan
sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat,
(6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas
perkembanga nnya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan
aspek pribadi-sosial konseli adalah:
• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah,
tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
• Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama
lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak
dan kewajibannya masing-masing.
• Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan
yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan
(anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah),
serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai
dengan ajaran agama yang dianut.
• Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara
objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan
keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun
psikis.
26 Bimbingan Karir