Page 18 - Membangun Pendidikan Berkualitas Di Era Pandemi
P. 18
Dr. Asep Solikin, M.A. |
maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan
memiliki kecerdasan spiritual berarti seseorang dapat
memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang
dijalani dan ke manakah akan pergi. Jika merujuk pada
agama, pada awal penciptaan manusia, Tuhan meniupkan
roh atau napas kehidupan kepada manusia. Berarti roh
adalah sesuatu yang membuat hidup. Menjadi cerdas
spiritual berarti mampu melalui batasan atau sekat-sekat
tersebut dan menemukan siapa diri yang sebenarnya serta
tujuan kehidupan. Menjadi cerdas spiritual berarti lebih
memahami diri sebagai makhluk spiritual yang murni,
penuh kasih, suci, dan memiliki semua sifat-sifat ilahi.
Spiritualitas sesungguhnya merupakan kebutuhan
tertinggi dari makhluk hidup. Ahli jiwa menyebutnya
sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang
manusia. Maslow menemukan bahwa, tanpa memandang
suku atau asal-usul seseorang, setiap manusia mengalami
tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam
kehidupannya. Kebutuhan tersebut meliputi: Kebutuhan
fisiologis (Physiological), meliputi kebutuhan akan pangan,
pakaian, tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
Kebutuhan keamanan dan keselamatan (Safety), meliputi
kebutuhan akan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa
takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam. Kebutuhan rasa memiliki,
sosial dan kasih sayang (Social), meliputi kebutuhan akan
persahabatan, berkeluarga, berkelompok, interaksi dan
kasih sayang. Kebutuhan akan penghargaan (Esteem),
meliputi kebutuhan akan harga diri, status, prestise, respek
dan penghargaan dari pihak lain. Kebutuhan aktualisasi diri
(self-actualization), meliputi kebutuhan untuk memenuhi
9