Page 25 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 25

1. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
              atau mengembangkan teori tentang interaksionalisme simbolik
              dari Herbert Blummer mitos dan sociology of fashion sebagai ciri
              budaya yang bersumber dari kondisi sosial masyarakat modern.

            2. Secara praktis manfaat penelitian ini untuk memberikan
              pemahaman kepada masyarakat dan akademisi bahwa mitos
              dan sociology of fashion sebagai ciri budaya yang bersumber dari
              kondisi sosial masyarakat modern.

            1.6. Penegasan Istilah

                Penegasan istilah untuk menghindari terjadinya salah penafsiran,
            sejumlah istilah teknis yang digunakan dalam penelitian ini
            dijelaskan sebagai berikut.
            1. Burung enggang juga dikenal sebagai burung Rangkong yang
              memiliki  filosopi  yang  tinggi  bagi  suku  Dayak  Kalimantan
              Tengah.
            2. Kaharingan merupakan agama rakyat animisme yang dianut
              oleh banyak orang Dayak di Kalimantan, Indonesia; khususnya
              Kalimantan Tengah, meskipun banyak yang memeluk agama
              Kristen atau Islam. Sebagian besar orang Dayak mengikuti
              tradisi agama animisme kuno (Kaharingan), tetapi sering
              mengklaim sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia
              untuk mencegah diskriminasi menjadi Hindu Kaharingan.

            3. Jubata  merupakan  sesembahan  tertinggi atau disebut  ilah
              tertinggi. Istilah Jubata dipakai oleh suku Dayak Kalimanatan
              Tengah untuk menyebut Sang Pencipta atau Tuhan.
            4. Pangkalima burung merupakan makhluk mistis yang dipercaya
              oleh masyarakat Suku Dayak Kalimantan tengah sebagai
              jelmaan burung  enggang. Kemunculan  Pangkalima burung
              menandakan akan terjadi konflik atau bahaya.  Pangkalima
              burung menjadi pelindung wilayah Kalimantan Tengah.





            12 |  Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30