Page 63 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 63
sebelum melakukan wawancara membuat janji dengan subjek
dan informan, dikarenakan subjek merupakan dosen wawancara
dilakukan setelah tidak ada jadwal mengajar dan karyawan sebuah
instansi. Untuk para informan, peneliti melakukan wawancara
di rumah Adat Huma Betang, kantor Dinas Pariwisata Provinsi
Kalimanatan Tengah dan butik penjual batik burung enggang
untuk mengetahui makna sosial burung enggang dalam batik
masyarakat Dayak Kalimantan Tengah
3.4.2. Observasi
Pada penelitian ini, observasi dilakukan ketika ingin
mengetahui makna sosial burung enggang dalam batik
masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Observasi adalah
formulir yang dirancang oleh peneliti sebelum pengumpulan
data yang digunakan untuk pengambilan catatan lapangan
selama observasi. Pada formulir ini, peneliti merekam kronologi
peristiwa, potret detail individu atau individu, gambar atau peta
setting, atau kutipan verbatim individu. pengamatan seperti
yang memungkinkan peneliti kualitatif mencatat informasi yang
mereka lihat di lokasi pengamatan. Informasi ini merupakan
deskripsi aktivitas dalam setting dan refleksi tentang tema dan
wawasan pribadi yang dicatat selama observasi. (Creswell, 2012).
Peneliti melakukan observasi ke kantor-kantor yang ada di
sekitaran kota Palangka Raya, sebagian besar perkantoran masih
menggunakan simbol burung enggang Pada ujung bagian atap
dalam bentuk ukiran sayap burung enggang. Dibagian beberapa
gedung besar yang merupakan pusat pelayanan publik gambar
burung enggang digunakan sebagai hiasan dinding, begitu pula
di coffee shop hingga warung makan. Peneliti mengunjungi ikon
kota yang terdapat di Kota Palangka Raya yang sebagian besar
juga menggunakan simbol burung enggang.
50 | Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman