Page 58 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 58
Husserl (Eberle, 2012) menyatakan bahwa semua kesadaran
disengaja, di rasa bahwa ada keterpusatan mental, fenomenologi
dapat didefinisikan sebagai studi tentang "apa yang tampak".
Husserl, ingin membangun landasan ilmiah baru berdasarkan
fenomenologi, pertanyaan sentral adalah sumber. Namun, titik
awalnya adalah manusia yang hidup di dunia nyata, sehingga
setiap orang hidup di duniasebagai "pribadi manusia yang hidup
di antara yang lain di dunia"
Schutz (Eberle, 2012) melakukan studi tentang dunia sosial,
manusia yang ada memandang dunia dari dalam sikap alami.
Pendekatan ini berorientasi jelas pada sisi mental kehidupan
manusia, tetapi kurang berbicara tentang praktik manusia,
meskipun fokusnya pada mental, tidak mengacu pada teori aksi
penuh. Apa yang diambil Schutz dari fenomenologi adalah teori
makna. mengarah pada asumsi awal : mendukung keberadaan
celah pengetahuan yang diperlukan setara dengan mendukung
keburaman esensial kehidupan dunia. pengetahuan selalu
memiliki cakrawala "ketidakpastian yang dapat ditentukan",
karena selalu memiliki cakrawala makna yang luas.
Max Weber (Eberle, 2012) teori sosial masuk dalam bingkai
fenomenologi. Ide pembimbingnya adalah fenomenologi
mampu memberikan teori sosial Weberian dengan solid landasan
teori budaya. Pendekatan Weberian membutuhkan Analisis
fenomenologi tipifikasi budaya dalam kehidupan sehari-hari
memiliki banyak manfaat interpretasi makna yang lebih maju.
Berkaitan dengan masalah-masalah fenomenologis yang paling
mendasar adalah pemahaman intersubjektif, hubungan antara
pengetahuan subjektif dan objektif, dan peran konstitutif individu
sendiri dalam konstruksi makna sosial, situasi, yaitu realitas sosial.
Husserl (Luft, 2004) tentang konstitusi dunia melalui
pencapaian pasif dan aktif subjektivitas dan catatan tentang
bentuk-bentuk simbolik, sebagai bentuk-bentuk intuisi
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 45