Page 114 - Penanganan Pasca Panen
P. 114

107




                                     BAB V. HAMA DAN PENYAKIT PASCA PANEN


                        Tujuan Pembelajaran
                        1.  Mengetahui hama yang menyerang produk pasca panen

                        2.  Mengetahui  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  penyebaran  dan  kelimpahan

                           hama gudang
                        3.  Mengetahui penyakit yang menyerang produk pasca panen

                        4.  Mengetahui  dampak  kerusakan  yang  ditimbulkan  terhadap  mutu  hasil  dan
                           kesehatan konsumen


                                                          MATERI
                        Kerusakan dan kerugian akibat gangguan hama dan penyakit pasca panen pada

                        tanaman  pangan,  hortikultura  maupun  perkebunan  sangat  besar.  Diperkirakan

                        rata-rata  kerugian  hasil  antara  25-30%.  Kerugian  terjadi  sewaktu  pengangkutan
                        dan penyimpanan hasil panen sebelum diolah dan dipasarkan.


                        A.   HAMA PASCA PANEN

                             Hama  pascapanen  adalah  organisme-organisme  yang  merusak  hasil
                        pertanian  baik  yang  telah  dipanen  atau  lewat  masa  panen.  Kerusakan  adalah

                        berhubungan dengan kondisi produk yang menunjukkan adanya habitat serangga,

                        bekas makanan seperti berlubang, alur gerekan dan lain-lain. Hama pasca panen
                        sering  disebut  juga  sebagai  hama  gudang,  karena  hama  yang  menyerang  dan

                        banyak merugikan produk pasca panen pada saat penyimpanan di gudang.
                             Salah  satu  masalah  dalam  penyimpanan  gabah  adalah  serangan  hama

                        gudang.  Hama  gudang  menimbulkan  kerusakan  pada  gabah,  sehingga  menjadi
                        kotor,  timbul  apek,  berjamur,  saling  melekat  atau  bergumpal  dan  ada  kalanya

                        berkecambah  (Anggara  dan  Sudarmaji,  2015).  Kondisi  tersebut  mengundang

                        hama  sekunder  untuk  merusak  gabah  sehingga  menambah  parah  tingkat
                        kerusakan. Ciri spesifik hama gudang adalah kemampuannya beradaptasi dalam

                        lingkungan gudang penyimpangan yang relatif kering, suhu ruangan tinggi, dan
                        kelembaban  udara  yang  rendah.  Dalam  penyimpanan,  tingkat  kerusakan  gabah

                        dan  beras  berkisar  5-15%  dan  diperkirakan  lebih  besar  di  negara-negara

                        berkembang  terutama  di  kawasan  tropis  termasuk  di  Indonesia.  Padi  yang
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119