Page 118 - Penanganan Pasca Panen
P. 118
111
kacang tanah, buncis, ercis, biji kopi, beras, kopra, dedak, bungkil, biji pala dan
wijen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN DAN
KELIMPAHAN HAMA GUDANG
1. Suhu, Kadar Air Biji dan Sumber Makanan
Masa perkembangan, ketahanan hidup dan produksi telur serangga hama
pascapanen tergantung pada kesesuaian lingkungan dan makanan. Laju populasi
serangga dapat meningkat sebagai hasil dari masa perkembangan yang singkat,
ketahanan hidup yang meningkat atau produksi telur yang lebih banyak.
Pada kondisi normal, gudang adalah sumber makanan sehingga
permasalahan utama bagi serangga adalah suhu dan kadar
air/kelembaban. Walaupun demikian, sebagian besar serangga hama pascapanen
dapat hidup pada berbagai bahan simpan dan terdapat variasi kelimpahan
serangga pada tiap-tiap bahan simpan. Suhu lingkungan dan kadar air bahan
simpan merupakan faktor utama yang mempengaruhi masa perkembangan.
2. Ketahanan Hidup/Survival
Serangga biasanya memiliki kisaran suhu optimum. Sedikit saja di luar
kisaran suhu tersebut, terjadi penurunan populasi yang sangat besar Contohnya
o
pada Tribolium, suhu optimum pertumbuhan adalah 25-37.5 C. Ketahanan hidup
akan turun drastis di luar kisaran tersebut.
Kadar air biji berkorelasi positif dengan ketahanan hidup. Kadar air
meningkat, kondisi lingkungan makin baik untuk serangga sehingga ketahanan
hidupnya pun meningkat. Sebaliknya, ketahanan hidup hama pascapanen
menurun bila kadar air biji rendah. Implikasinya, kalaupun pengendalian hama
tidak bisa dilakukan dengan menurunkan suhu (pendinginan), pengeringan dan
pemanasan dapat pula bermanfaat. Kematian hama pascapanen pada suhu rendah
merupakan fungsi dari laju pendinginan, lama waktu pendinginan, suhu dan
spesies. Serangga akan punya kesempatan menyesuaikan diri (aklimasi) bila laju
pendinginan lambat.
Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil
dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang
melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun