Page 34 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 34

Cyberbullying & Body Shaming


            Gender dan Bullying

                  Siswa  terlepas  dari  jenis  kelamin,  memiliki  keinginan  yang
            kuat  untuk  diterima  dalam  pergaulan.  Olweus  (Field,  2007)
            menyatakan  bahwa  pada  umumnya  siswa  laki-laki  menggunakan
            bullying  secara  fisik  dan  siswa  perempuan  menggunakan  bullying
            relasional/emosional,  namun  keduanya  sama-sama  menggunakan
            bullying  verbal.  Perbedaan  ini,  lebih  berkaitan  dengan  pola
            sosialisasi  yang  terjadi  antara  siswa  laki-laki  dan  perempuan.
            Penelitian    Swedish & Olweus (O‘Connell, 2003) memperkirakan
            bahwa  15%  dari  semua  siswa  terlibat  dalam  beberapa  bentuk
            kekerasan sebagai bully atau victim.
                  Menurut Olweus (Rigby, 2007) serangan fisik lebih mungkin
            dilakukan  oleh  siswa  laki-laki  dan  siswa  perempuan  sering
            menunjukkan  kekejaman  besar  dalam  bentuk  yang  lebih  halus
            seperti  pelecehan.  Siswa  perempuan  cenderung  menggunakan
            metode  yang  akan  mempengaruhi  status  sosial  dari  victim  seperti
            pengucilan, manipulasi persahabatan, atau penyebaran rumor.
                  Menurut Field (2007) perbedaan gender dalam bullying yaitu:
            (1) siswa laki-laki dan perempuan sama-sama menggertak dan bisa
            menjadi  victim  dan  bully.  Siswa  perempuan  biasanya  menggertak
            gadis-gadis  lain,  tetapi  juga  bisa  menggertak  laki-laki;  (2)  siswa
            laki-laki  sering  menggunakan  taktik  untuk  membuat  reputasi  dan
            perempuan  melakukan  untuk  melindungi  reputasi  diri  sendiri;  (3)
            siswa  laki-laki  cenderung  pemburu  yang  tergolong  besar,  hirarkis.
            Siswa laki-laki menggertak secara terbuka dan lebih suka bullying
            secara  fisik;    (4)  siswa  perempuan  lebih  suka  menggoda  atau
            bullying  tidak  langsung.  Siswa  perempuan  menggunakan  fitnah,
            gosip  berbahaya  dan  pengecualian  sebagai  senjata  ampuh  untuk
            mengelola, memanipulasi dan melindungi persahabatan;    (5) bully






                                                                            27
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39