Page 31 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 31

Karyanti, M.Pd.  &  Aminudin, S.Pd.


                           guru di  kedua negara cenderung melihat  bully memiliki harga diri
                           yang rendah, dengan kedua kelompok menilai pernyataan ini sebagai
                           salah  satu  dari  dua  karakteristik  teratas  bully.  Data  penelitian
                           menentang gagasan ini;  bully  ditemukan memiliki  rata-rata di atas
                           rata-rata  harga  diri  dalam  beberapa  penelitian  (Batsche,  1997;
                           Limber, 2002; Bauman, & Del Rio, 2005)

                           Karakteristik Victim
                                Olweus  (O‘Connell,  2003)  mengidentifikasi  dua  tipe  victim,
                           yaitu:  (1)  victim  pasif, mempunyai  karakteristik  pencemas,  kurang
                           rasa  percaya  diri,  mereka  selalu  merasa  dirinya  lemah  dan  tidak
                           berdaya serta tidak dapat berbuat apa-apa untuk menjaga diri mereka
                           dan  (2)  victim  provokatif,  mempunyai  fisik  yang  lebih  kuat,
                           walaupun cemas tapi victim lebih bersipat aktif. Olweus (O‘Connell,
                           2003)  menyatakan  bahwa  bullying  terbukti  sangat  sulit  bagi  siswa
                           yang menjadi victim untuk mempertahankan diri.
                                Yang  mengejutkan  banyak  orang,  penampilan  tidak
                           memainkan  peran  penting  dalam  siapa  yang  diganggu.  Anak  laki-
                           laki  yang  victim  kurang  kuat  secara  fisik  dari  pada  rata-rata.
                           Karakteristik  ini  sepertinya  tidak  mempengaruhi  perempuan.  Di
                           antara anak-anak pada usia yang sama, victim sering kurang populer
                           dari pada rata-rata dan mereka sering lebih kesepian di sekolah dan
                           di  waktu  luang  mereka  dari  pada  murid  lain.  Teman-teman  bully
                           sering lebih muda dari mereka (Olweus, 1993; Roland 1999; Smith
                           & Sharp, 1994 Roland & Vaaland, 2006).
                                Masalah  emosional  lebih  luas  di  kalangan  victim  dari  pada
                           yang teman sebaya yang lain. Ini berlaku, misalnya, gejala depresi,
                           pikiran  untuk  bunuh  diri  dan  tidur  masalah.  Victim  sering  lebih
                           menderita  dari  masalah  fisik,  seperti  nyeri  otot  sakit  perut,  sakit
                           kepala dan pilek. (Bru, Boyesen, Munthe & Roland, 1998; Olweus,




                           24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36