Page 208 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 208

Rumah sakit yang pertama kali didirikan oleh Muhammadiyah
                          adalah Rumah Sakit PKO di Yogyakarta, yang terletak di jalan Jagang
                          Notoprajan. Tenaga dokter untuk rumah sakit tersebut adalah lulusan
                          STOVIA atau sekolah dokter bumi putera seperti dr. Sampurno, dr.
                          Puswohusodo Ardjosewoyo, dr. Handri Oetomo, dr. Sukardi, dr.
                          Ismail, dr. Muhammad Saleh, dr. Suwasono serta dr. Oepomo.
                              Membangun panti asuhan untuk anak yatim merupakan bentuk
                          komitmen Muhammadiyah dalam membela orang lemah. Pendirian
                          panti asuhan bertujuan untuk meringankan beban anak-anak yang
                          ditinggalkan oleh orang tuanya dan masih membutuhkan uluran
                          tangan orang lain. Usaha Kyai Haji Ahmad Dahlan disambut baik
                          oleh pengikut Muhammadiyah, sehingga banyak yang mendukung
                          dan turut berperan aktif dalam perkembangan amal sosial tersebut.



                       G3. Bidang Keagamaan
                          Pemikiran-pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan merupakan hasil dari
                          renungan yang sangat mendalam terhadap kematian. Beliau selalu
                          mengingat sebuah kata bijak dalam bahasa arab kafa bi almauti
                          mau’idhoh artinya cukup dengan kematian sebagai pelajaran, karena
                          dengan mengingat kematian akan mendorong orang untuk segera
                          berbuat baik dan berlindung kepada Allah terhadap perbuatan nista.
                              Kyai Haji Ahmad Dahlan senantiasa mengingatkan dirinya akan
                          kematian, sehingga dalam kamarnya terpampang di papan tulis
                          kalimat :
                              “Hai Dahlan, sesungguhnya bahaya yang menyusahkan itu
                          lebih besar dan perkara-perkara yang mengejutkan di depanmu, dan
                          kau akan menemui kenyataan yang demikian itu, ada kalanya kau
                          selamat atau tewas menemui bahaya. Hai Dahlan, bayangkanlah
                          dirimu sendiri hanya berhadapan dengan Allah saja, dan di mukamu






               [206]    K.H. Ahmad Dahlan
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213